Kehamilan merupakan hadiah besar yang Tuhan berikan pada wanita yang telah menikah.

Hadirnya buah hati dalam kandungan tentu dambaan untuk setiap pasangan yang telah mengikrarkan janji suci pernikahannya. Kebahagiaan kecil dalam pernikahan rasanya belumlah lengkap bila kehadiran si buah hati dalam perut sang istri tak kunjung hadir. Untuk itulah banyak pasangan suami-istri yang akan senantiasa rela melakukan hal apa saja demi mendapatkan momongan dan mengisi perutnya sehingga nantinya tangis nakal dan candanan riang dari si buah hati akan melengkapi kebahagiaan rumah tangga yang semakin terasa sempurna.

Baca Juga:

Hanya saja tidak semua pasangan suami istri diberikan keberuntungan yang baik dengan cepat memiliki momongan selepas menikah. Beberapa diantaranya harus sabar menunggu bertahun-tahun hingga si buah hati bisa hadir ke dunia. Atau bahkan sebagian dibuat kecewa karena menanti kehadiran sang jabang bayi adalah hal yang tidak mungkin karena dipengaruhi oleh berbagai alasan. Sehingga pada akhirnya pasangan yang diberikan nasib kurang beruntung harus dengan lapang dada menerima nasibnya dan mencari solusi lain untuk bisa mewujudkan impian menimang buah hatinya.

Untuk itulah pada sebagian wanita yang telah diberikan keberuntungan dapat menimang dan memiliki momongan dalam rahimnya. Sudah seharusnya puji syukur dipanjatkan kepada sang Maha Kuasa atas berkah dan karunia besar yang Ia berikan dalam kehidupan anda.

Tak heran bila sebagian besar wanita akan menjaga dengan baik dan apik kehamilan yang dijalaninya saat ini. Jangankan gangguan yang besar, ketidak serasian yang dirasakan oleh tubuh ibu hamil dengan ibu hamil lainnya seringkali membuat seorang wanita merasa khawatir dan cemas bila terjadi sesuatu dengan tubuhnya. Sampai-sampai kondisi ini seringkali membuat keluarga dan para suami dibuat bingung dan pusing saat tabiat istri mereka yang sedang hamil menjadi begitu paranoid dan 'rewel' dengan gangguan kehamilan yang mereka alami.

bahaya keputihan saat hamil

Tidak salah memang bahkan kondisi ini adalah hal yang wajar dan patut dimaklumi. Karena dengan begini artinya anda begitu peduli dengan kehamilan yang anda alami saat ini. Hal inilah yang akan menjadi pengingat dan penjaga anda bila ternyata terdapat masalah dengan kehamilan anda. Perilaku "concern' terhadap kehamilan adalah tindakan yang dianggap baik agar ibu hamil bisa mendeteksi sejak dini masalah pada kehamilannya.

Akan tetapi sebaiknya hal ini tidak dilakukan dengan terlalu berlebihan. Karena pada akhirnya perilaku berlebihan akan mungkin membuat ibu hamil dihantui dengan perasaan takut dan bahkan mungkin orang-orang disekitar anda akan dibuat repot dan terganggu dengan hal-hal yang anda keluhkan. Selama masih dalam tahapan wajar, khawatir terhadap masalah kehamilan adalah hal yang dianggap wajar.

Seperti salah satunya adalah masalah keputihan yang terjadi pada ibu hamil. Permasalahan yang satu ini telah sejak lama menjadi permasalahan yang cukup kompleks. Bukan hanya pada ibu hamil saja, permasalahan keputihan seringkali menjadi masalah umum yang dijumpai pada para wanita.

Tak heran memang hal ini menjadi keluhan banyak wanita. Sebab biasanya kehadiran keputihan seringkali mengganggu ruang gerak si wanita itu sendiri. Dan pada gilirannya kondisi ini bisa sampai mengurangi rasa percaya diri seorang wanita, terutama saat jumlah keputihan yang dikeluarkan hadir dalam jumlah yang besar. Kondisi ini tentu akan membuat si wanita tersebut merasa tak nyaman dan terganggu dengan masalah keputihan yang dialaminya.

Lantas apakah keputihan yang terjadi pada ibu hamil adalah kondisi yang berbahaya? Untuk lebih jelasnya sebelum kita mengupas lebih dalam mengenai keputihan pada ibu hamil. Kita akan bahas terlebih dahulu apa itu keputihan?


Apa Itu Keputihan?

Keputihan atau yang dalam bahasa kedokteran disebut dengan flour albus adalah sebuah kondisi keluarnya cairan berlebihan dari bagian organ intim kewanitaan yang bukanlah darah. Kondisi ini sebenarnya adalah kondisi yang umum dihadapi seorang wanita. Sebab pada faktanya keputihan akan dialami oleh seorang wanita secara berkala sama halnya pada saat mereka mengalami siklus menstruasi.

Ya, keluarnya cairan keputihan bisa datang pada saat menjelang menstruasi dan pada saat setelah menstruasi. Kondisi ini pun bisa menjadi indikasi masa subur seorang wanita. Keluarnya cairan keputihan sebelum dan sesudah menstruasi bisa menandakan bahwa si wanita tersebut sedang dalam masa ovulasi atau masa subur. Dengan demikian kondisi ini adalah hal yang wajar dialami oleh seorang wanita. Hanya saja keluarnya cairan ini memiliki standar sendiri bila keputihan tersebut adalah hal yang wajar.

Pada keputihan yang normal keluarnya cairan tidaklah disertai dengan warna yang mencolok, perubahan aroma yang khusus dan tidak keluar dengan jumlah yang terlalu berlebihan. Selain itu keluarnya cairan keputihan yang normal tidak akan menimbulkan gejala atau efek samping pada bagian organ kewanitaan seperti timbulnya gatal atau sakit.

Akan tetapi pada beberapa kasus dijumpai pula kondisi keputihan yang keluar dengan tanda-tanda yang sebaliknya. Yakni jumlah cairan yang dikeluarkan berlebihan, disertai dengan warna kuning kehijauan, bau busuk yang tidak sedap dan bahkan gejala yang menyertai kondisi ini seperti gatal dan perih pada bagian organ kewanitaan.

Nah, kondisi keputihan ini seringkali disebut dengan keputihan patologis. Keputihan patologis adalah jenis keputihan berbahaya yang harus segera diatasi. Tidak bijak mengabaikan sebuah masalah atau gangguan kesehatan dan menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar dan akan dapat sembuh dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan kondisi keputihan patologis akan dapat membuat si penderita mengalami kemandulan dan bahkan hingga kematian.

Pada ibu hamil kondisi keputihan patologis fatal akibatnya. Bukan hanya pada ibu hamil, kondisi keluarnya keputihan berbahaya ini akan berdampak pada si janin yang dikandung. Untuk itulah disini kita akan bahas lebih dalam seperti apa dampak keputihan pada ibu hamil.

Keputihan Pada Masa Kehamilan

Keputihan yang terjadi selama masa kehamilan umumnya adalah hal yang normal terjadi dan kondisi ini mungkin dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Adapun hal yang mempengaruhi timbulnya keputihan pada saat hamil adalah adanya peningkatan kadar hormon yang bergejolah pada ibu hamil.

Salah satu hormon yang mengalami peningkatan pada masa hamil adalah kadar hormon esterogen dan meningkatkan aliran darah kebagian vagina sehingga membuat frekuensi dan kadar keputihan yang keluar dari organ kewanitaan selama masa kehamilan menjadi meningkat jumlahnya dibandingkan pada kondisi yang normal.

Pada masa awal kehamilan, cairan keputihan ini akan memenuhi bagian saluran serviks untuk menciptakan lendir pelindung yang terlihat seperti putih telur. Fungsi dari lendir ini adalah untuk membuang kotoran, kuman, sel mati yang ada dibagian organ kewanitaan dan dibuang melalui lendir keputihan tersebut. Sehingga demikian keputihan umumnya akan lebih banyak dialami pada masa kehamilan diawal trimester pertama dan menjelang persalinan jumlah lendir ini akan mengalami peningkatan yang lebih signifikan.

Untuk itulah pada saat anda mendapati keluarnya sejumlah cairan dari bagian organ kewanitaan pada saat masa kehamilan, maka sebaiknya tetaplah tenang dan tidak langsung panik seketika. Karena keluarnya cairan dri bagian organ tersebut tidak selamanya berbahaya.

Akan tetapi meski demikian, para wanita hamil tidak boleh mengabaikan dan menganggap remeh masalha keputihan yang dialaminya tersebut, karena adakalanya ibu hamil mengalami keputihan yang abnormal atau keputihan patologis seperti yang dijelaskan diatas. Sebab pada keputihan patologis yang dialami seorang ibu hamil kondisi ini akan sangat beresiko baik untuk ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya.

Nah, untuk itu untuk dapat menjawab pertanyaan keputihan pada saat kehamilan apakah normal atau tidak. Tentuya ita harus mengetahui ciri-ciri dari keputihan yang tidak normal atau keputihan patologis tersebut. Selain beberapa ciri diatas keputihan yang tidak normal atau patologis bisa dilihat dari beberapa hal dibawah ini.


Ciri Keputihan Tidak Normal

Ibu hamil harus tahu bagaimana caranya membedakan mana keputihan yang normal dan mana keputihan yang tida normal. Keputihan yang normal tidak akan dapat membahayakan sedangkan keputihan yang tidak normal akan berbahaya untuk ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa tanda keputihan yang tidak normal yang perlu diwaspadai pada ibu hamil.

Berbau

Salah satu tanda dari keputihan patologis yang harus diwaspadai adalah adanya cairan yang dikeluarkan tersebut menimbulkan aroma berbau yang tidak sedap. Bau yang dikeluarkan umumnya akan tercium menusuk hidung seperti bau busuk. Bau yang ditimbulkan pun bisa seperti bau bangkai. Apabila ibu hamil mengalami kondisi ini atau menemukan ciri pada cairannya dengan gejala yang disebutkan diatas, maak sebaiknya kondisi ini patut dicurigai dan segera konsultasikan masalah ini dengan dokter.

Berwarna

Tanda dari keputihan lannya adalah munculnya warna pada cairan yang keluar. Pada keputihan yang normal tidak ditemukan warna alias bening. Sementara pada keputihan yang tidak normal cairan yang dikeluarkan akan memiliki warna seperti coklat, merah, hijau atau bahkan keabu-abuan. Kondisi ini akan sangat berbahaya pada ibu hamil untuk itu sebaiknya segera atasi kondisi ini dengan memeriksakan kesehatan ke dokter.

Menimbulkan Gatal

Efek dari keputihan yang tidak normal bisa menimbulkan gatal pada bagian organ kewanitaan. Apabila digaruk rasa gatal tersebut akan menyebar dan tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa menandakan bahwa dibagian organ kewanitaan anda terdapat bakteri atau jamur yang menimbulkan perasaan gatal tersebut. Untuk itu sebaiknya segera periksakan kesehatan anda ke dokter guna mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Datang Setiap Waktu

Keputihan yang tidak normal akan datang dengan tidak mengenal batas waktu. Ia dapat datang setiap hari atau kapanpun ia mau. Berbeda halnya dengan keputihan yang normal. Keputihan yang normal hanya akan datang sebelum menstruasi atau setelah periode menstruasi. Sementara pada ibu hamil, keluarnya cairan keputihan akan datang apabila bagian organ kewanitaan terserang kuman dan bakteri. Selain itu ibu hamil jug akan mengeluarkan cairan yang berlebihan apabila dirinya terangsang secara seksual. Menimbulkan Rasa Panas

Selain gatal, organ kewanitaan yang mengeluarkan cairan keputihan yang tidak normal akan disertai dengan perasaan panas yang amat sangat mengganggu. Kondisi ini umumnya dibakibatkan oleh garukan tangan yang kotor. Rasa panas yang ditimbulkan dari kondisi ini bisa memperparah kondisi keputihan yang dialami.

Sakit Saat Berkemih

Keputihan yang tidak normal  akan dapat menimbulkan gangguan pada bagian kemih. Tak jarang ibu hamilyang sudah mengalami keputihan yang kronis akan dapat mengalami organ kewanitaan yang sakit dan terasa panas pada saat buang air. Untuk itu sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter karena kondisi kemih yang sakit setiap kali buang air tentu akan mengganggu kenyamanan ibu hamil.

Adanya keputihan patologis akan sangat beresiko untuk kehamilan yang sedang dijalani oleh ibu hamil. Berikut ini beberapa bahaya dampak keputihan patologis pada ibu hamil


Bahaya Keputihan Patologis Pada Ibu Hamil

1. Lahirnya Bayi Prematur

Salah satu bahaya keputihan yang tidak normal atau patologis pada ibu hamil adalah menyebabkan bayi yang lahir prematur. Bayi yang lahir dari usia kurang dari 38 minggu bisa dikatakan sebagai bayi yang lahir prematur.

Bayi yang lahir pada kondisi ini akan memiliki berbagai macam masalah sebab organ dalam tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Akibatnya kondisi ini akan mempengaruhi perkembangan si bayi dengan normal, sehingga angka kehidupan bayi prematur pada usia dibawah 38 minggu digolongkan rendah.

2. Berat Badan Bayi Rendah

Apabila si bayi lahir dengan kondisi yang prematur, akibatnya akan beresiko terhadap berat tubuhnya. Bayi yang lahir prematur bisa mungkin mengalami berat badan yang rendah. Bayi dengan berat badan yang rendah akan memerlukan perawatan khusus dan ruangan khusus untuknya. Selain itu kondisi ini pun akan membuat si bayi menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang mungkin dialami diantraanya adalah malnutrisi, giai buruk san organ tubuh yang belum berkembang dengan sepenuhnya.

3. Ketuban Pecah Sebelum waktunya

Resiko lain yang akan terjadi pada ibu hamil yang menderita keputihan patologis adalah pecahnya ketuban sebelum mendekati masa persalinan. Apabla kondisi ini terjadi maka hal ini akan menandakan bahwa si ibu hamil akan mengalami persalinan dini. Tidak heran bila persalinan dini akan menyebabkan kelahiran prematur pada bayi.

4. Kontraksi Dini

Keputihan yang tidak normal atau yang dikenal dengan keputihan patologis akan menyebabkan ibu hamil mengalami berbagai macam gangguan, seperti halnya adalah timbulnya kontraksi dini. Pada kontraksi dini ibu hamil akan mengalami perut mulas dan kencang, ibu hamil juga akan mengalami beberapa gejala lainnya seperti pegal-pegal dan perasaan yang tidak nyaman.

Seperti yang kita ketahui bahwa kontraksi adalah tanda yang mencirikan bahwa persalinan akan segera tiba. Bila ibu hamil mengalami hal ini, maka dokter umumnya akan memberikan obat penguat kandungan agar janin yang dikandungnya tidak mengalami kelahiran prematur atau bahkan keguguran.

Jadi demikian kesimpulannya adalah keputihan yang keluar pada saat masa kehamilan dilihat dari jenis keputihan itu sendiri. Apabila keputihan yang keluar masih dalam tahapan yang normal maka kondisi ini baik-baik saja dan tidak bermasalah.

Sementara bila keputihan yang keluar adalah keputihan jenis patologis dengan segala ciri-ciri yang disebutkan diatas, maka kondisi ini adalah hal yang patut dicurigai dan harus segera mendapatkan pertolongan medis. Karena dampaknya bisa membahaya ibu dan bayi dalam kandungan.

Demikianlah penjelasan mengenai keputihan pada ibu hamil. Semoga artikel ini memberikan cukup informasi yang anda cari dan anda butuhkan. Sampai jumpa lagi dipembahasan keputihan yang lainnya. 

Loading...

Loading...