Seperti yang kita ketahui, kini banyak sekali kejadian diluar sana yang sangat memilukan dimana orang tua membuang anaknya. Dan kejadian seperti itu hampir setiap hari kita saksikan diberbagai berita baik itu ditelevisi maupun surat kabar. Dan biasanya kejadian tersebut dipicu karena berbagai alasan, salah satunya yakni tidak menginginkan kehadiran anaknya tersebut.
Namun, tahukah anda dibalik banyaknya orang yang membuang anaknya tersebut ada diantaranya beberapa orang yang justru sangat menginginkan kehadiran buah hatinya. Cara apapun rela dilakukan demi kehadiran buah hati, bahkan mereka rela mengorbankan nyawanya. Seperti kisah ibu yang bernama Stacie Crimm, ia rela memilih dirinya tidak menjalankan pengobatan terhadap penyakitnya demi menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Namun, hal yang paling memilukan ia meninggal setelah melihat dan memeluk bayinya selama 3 hari. Di bawah ini merupakan kisah lengkap pengorbanan Stcie Crimm.
Baca Juga:Mengidap Kanker Kepala dan Leher
Stacie Crimm merupkan wanita berusia 41 tahun. Selama pernikahan bersama suaminya, ia belum memiliki seorang pun buah hati yang sangat didamba-dambakannya. Dan hal tersebut membuat Stacie Crimm mengira bahwa dirinya tersebut tidak subur. Berbagai carapun ia lakukan demi mendapatkan seorang anak. Namun, hal tersebut sia-sia karena beberapa tahun melakukan usaha untuk mendapatkan seorang anak tetapi selalu mengalami kegagalan. Dan pada akhirnya keajaiban pun datang, ia akhirnya bisa hamil pada saat ia telah berusia 41 tahun.
Melihat hal tersebut Stacie Crimm dan suaminya sangat bahagia. Setelah beberapa minggu masa kehamilannya, Stacie merasakan ada kondisi yang serius di tubuhnya. Melihat kondisi seperti itu, Stacie mulai merasakan kekhawatiran yang sangat mendalam karena dirinya sering mengalami sakit kepala yang sangat parah, penglihatan ganda serta tremor yang melanda dalam setiap inci tubuhnya.
Melihat kondisi Stacie seperti itu, tepatnya pada bulan juni suaminya memutuskan membawa Stacie ke rumah sakit untuk diperikasa lebih lanjut. Setelah berhasil menjalankan berbagai macam pemeriksaan, hasil CT scan pun keluar dan menunjukan hasilnya. Ketika melihat hasil CT scan tersebut, hal yang mengejutkan terjadi dimana pada saat itu Stacie terkena kanker kepala dan leher stadium lanjut.
Mengetahui dirinya terkena penyakit yang tidak ringan tersebut Stacie sangat terpukul, ditambah lagi penyakit yang dideritanya tersebut haruslah memkasa ia melakukan berbagai macam pengobatan demi kesembuhan dirinya. Namun, siapa sangka demi menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan yang selama ini dinanti-nantikan, ia menolak untuk melakukan kemoterapi dengan alasan ia tidak ingin bayinya tersbut terkena efek negatif dari kemoterapi. Dan akibat tidak melakukan kemoterapi tersebut, tubuh Stacie sangatlah lemah selama masa kehamilannya itu.
Terpaksa Melahirkan Bayi Prematur
Setelah beberapa bulan didiagnosa mengidap kanker, pada suatu hari tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2011 Stacie ambruk, dan kemudian dibawa ke OU Medical center di Oklahoma City. Pada saat itu, dokter mengatakan bahwa tumor telah membungkus sekitar batang otaknya. Setelah dua hari semenjak keadaan tersebut, detak jantung bayi yang dikandung Stacie mulai melemah dan jantung Stacie berhenti berdetak.
Melihat keadaan seperti itu, akhirnya dokter dan perawat yang menangani Stcie mengambil keputusan untuk melakukan caesar agar bisa menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan Stacie. Stacie pada saat itu hanya mampu bertahan selama 5 bulan setelah dinyatakan terkena kanker sebelum akhirnya ia dipaksa untuk melahirkan bayinya dalam keadaan prematur.
Dan pada akhirnya setelah melakukan operasi caesar, bayi yang dikandung Stacie berhasil diselamatkan dan kemudian diberi nama Dottie Mae. Bayi Dottie dilahirkan dengan berat badan yang tidak umum, yakni berat badanya sangat rendah dibandingkan bayi pada umumnya, sehingga hal tersebut mengharuskan bayinya ditempatkan ke ruangan khusus. Sedangkan untuk Stacie yang kondisinya semakin melemah harus dibawa ke ruangan perawatan intensif lainnya.
Setelah Melahirkan Keadaan Stacie Semakin Memburuk
Pada saat diruang perawatan intensif, suster yang merawat Stacie pada saat itu mengatakan bahwa Stacie sedang sekarat. Napasnya terengah-engah dan tubuhnya seperti sedang melawan kematian. Pada saat itu, Stacie harus berjuang hidup dengan bantuan ventilator dan obat penenang selama beberapa hari. Dan saat itu, dokter menyatakan bahwa masih ada harapan hidup untuk Stacie. Namun, kanker yang menyeragnya itu telah membuat salah satu matanya mengalami kesulitan untuk melihat. Selain itu, kanker itu juga telah melumpuhkan tenggorokannya dan mengakibatkan ketika berbicara kata-kata Stacie sulit untuk dimengerti.
Semakin hari keadaan Stacie semakin melemah, dengan keadaan seperti itu ia tidak bisa menemui bayinya yang berada di ruang perawatan khusus. Dan bayinya pun terlalu lemah untuk dibawa keruangan ibunya tersebut karena masih menggunakan alat-alat perawatan neonatal. Kondisi keduanya tersebut tidak memungkingkan untuk mereka bisa bertemu.
Setelah Bertemu Bayinya Selama 3 Hari, Stacie Meninggal Dengan Tenang
Pada tanggal 8 September 2011, keadaan Stacie semakin memburuk dari hari-hari sebelumnya, dimana jantungnya berhenti bernafas. Namun, tidak lama dari itu ia berhasil hidup kembali. Pihak rumah sakit mengatakan kepada keluarga bahwa kesempatan hidup Stacie semakin sedikit dan ia sudah dekat dengan kematiannya. Tetapi, pada saat itu Stacie belum pernah sekalipun melihat bayi kecilnya dan mencium bayi yang berhasil diselamatkannya tersebut.
Hingga pada akhirnya, pihak rumah sakit memutuskan untuk menggunakan perawatan bayi yang bisa dipindahkan agar bisa mendekatkan bayi Dottie dengan ibunya. Ketika bayi Dottie didekatkan pada Stacie, mata Stacie pada saat itu mulai bisa terbuka dan ia mulai bisa melihat sekitarnya untuk menemukan bayi yang dicintainya tersebut. Perawat dengan segera meletakan bayi Dottie di dada kanan ibunya. Keduanya kemudian saling menatap satu sama lain selama beberapa menit. Artikel menarik lainnya: Melahirkan Normal
Setelah melihat, memeluk dan menggendong bayinya selama 3 hari, keadaan Stacie semakin mengkhawatirkan. Bebagai macam usaha pun dilakukan agar bisa menyelamatkannya, namun usaha tersebut sia-sia dan pada akhirnya ia meninggal dunia. Namun, pada saat itu ia meninggal dengan kebahagiaan karena ia telah berhasil menyelamatkan buah hati tercintanya dan merasakan menjadi seorang ibu meskipun hanya dalam waktu 3 hari.
Sungguh kisah Stacie Crimm ini menyentuh hati. Betapa besarnya pengorbanan seorang ibu demi anaknya. Demi anaknya ibu rela mengorbankan apapun bahkan meski harus mengorbankan nyawa. Banyak sekali wanita-wanita yang bisa menjadi inspirasi untuk kita semua. Dengan adanya mereka kita harus berterima kasih, mengapa tidak karena berkat mereka kita bisa belajar dan lebih baih lagi dalam menjalani hidup. Kita do'akan semoga Stacie di tempatkan di sisi tuhan yang paling indah.