Diusianya yang masih begitu belia, Gayatri Wailissa merupakan satu dari sekian banyak anak negeri dengan prestasi yang luar biasa. Betapa tidak, ketika dirinya masih berusia 16 tahun, ia sudah menguasai sebanyak 9 bahasa yang mungkin sulit dilakukan anak-anak seusinya. Ke 9 bahasa tersebut diantaranya Inggris, Belanda, Jerman, Mandarin, Jepang, Prancis, Italian, Arab dan Spanyol.
Dan yang mengejutkannya lagi, ke semua bahasa yang di kuasainya saat ini didapatkannya secara otodidak atau tanpa menempuh pelajaran atau pelatihan. Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa untuk gadis belia seusia Gayatri. Jika teman-teman sebayanya, masih disibukan dengan kehidupan remaja seperti bermain, berkumpul dan bermanja-manja, namun hal ini berbeda dengan sosok sederhana seperti Gayatri. Bagi dirinya, belajar dan mengeksplorasi bahasa adalah hal yang begitu dicintainya. Mengasah kemampuan menulis, berbicara dan tata grammar dari sebuah bahasa adalah hal yang sering sekali dilakukan remaja sederhana ini.
Baca Juga:Prestasi Gemilang dari Anak Seorang Pengrajin Kaligrafi
Meraih prestasi yang gemilang dengan mengusai berbagai bahasa seperti yang saat ini didapatkanya, memang bukan hal yang mudah untuk Gayatri. Apalagi, kondisi ekonomi keluarga yang terbilang pas-pasan tidak mampu memfasilitasi gadis jenius ini untuk mengikuti kursus atau pelatihan yang dapat mengembangkan bakatnya. Semua bakat akan penguasaan bahasa yang saat ini dimilikinya memang didapat dari hasil kerja keras dan proses yang begitu panjang.
Gayatri lahir dari pasangan Deddy Darwis Wailissa, seorang pengrajin kaligrafi dan Nurul Idawaty. Meski lahir dari pasangan yang sederhana, nyatanya gadis belia ini mampu mengukir banyak prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini seolah membuktikan jika keterbatasan ekonomi tidak peenah menghalangi dirinya untuk mencapai prestasi yang mencorong.
"Untuk saat ini ada 9 bahasa yang sudah lancar. Terakhir ada Belanda, Inggris, Jerman, Mandarin, Jepang, Prancis, Spanyol, Arab dan Italian. Ada lagi satu bahasa lain, Thailand, tapi masih kurang lancar penulisannya. Kemudian ada lagi 3 bahasa lain yang masih dalam tahap pembelajaraan, ada Rusia, bahasa Hindi Nepal sama Korea Selatan," Ungkap Gayatri ketika di wawancarai di Kick Andy, salah satu program talkshow yang cukup terkenal.
Prestasi yang Luar Biasa yang Mengantarkannya Menjadi Duta ASEAN
Nama Gayatri mulai mendunia, kala dirinya berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari tingkatan provinsi hingga tingkatan nasional. Dari sanalah, ia mengikuti tes kepribadian hingga tes intelektual. Dirinya lantas, masuk 10 besar dari ribuan peserta yang mendaftar sebelum terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia menjadi duta ASEAN untuk anak pada tahun 2012-2013. Dari sepuluh besar tersebut, kemudian Gayatri lolos sebagai perwakilan Indonesia di tingkat ASEAN serta mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention on The Right of The Child (CRC) yakni konvensi hak-hak anak tingkat ASEN. Dalam forum ini, Gayatri mendapatkan tempat terhormat dan mendapatkan julukan'doktor' karena penguasaannya dalam menguasai 11 bahasa asing.
Perjuangan Panjang Menguasai Ragam Bahasa Asing
Di saat semua orang menempuh kursus untuk bisa menguasai satu bahasa saja, Gaytri justru sebaliknya. Gadis berdarah Ambon yang lahir pada 31 Agusts 1995 ini malah belajar sendiri dengan berbekal buku pengetahuan. Ia bisa dengan cepat menghafal, grammar bahasa, kata dan tata bahasa yang sedang dipelajarinya. Diakui sang ibu, ia juga sering melihat puterinya melatih kemampuannya di depan kaca.
"Saya sering mendengar ia sedang berbicara sendiri di depan cermin. Ya, seperti Jepang gitu. Pertama saya kaget, ini anak kenapa kok ngomong sendiri. Lalu tiba-tiba sudah ganti lagi dengan bahasa lain. Saya sebagai orangtua tentu merasa bangga dengan prestasi anak kami yang tak disangka-sangka. Ia bisa mewakili Indonesia atas nama Maluku untuk mewakili Indonesia," Ungkap sang ibu yang begitu bangga.
Diakui Gayatri, pembelajaran bahasa ini sudah dipelajarinya, sewaktu pertama kali dirinya bisa menyebutkan kata 'mama', sejak saat itulah ia terus mengeksplorasi bahasanya. Ia juga termasuk, tipikal orang dalam keluarga yang jarang sekali mengatakan 'I love you mom, dad', namun bahasa tersebut lebih kepada dituangkannya dalam sebuah perilaku, seperti saat ini sebagai ungkapan kasih sayang dan rasa terimakasihnya kepada kedua orang tuanya, presatasi yang gemilang ditunjukannya pada kedua orangtua untuk membuat mereka bangga akan Gayatri anak perempuan mereka.
Selain pandai dalam menguasai puluhan bahasa, putri asal Ambon ini juga memiliki bakat lain yang tak kalah mencengangkan. Bakat tersbeut diantaranya, penyiar radio, penerjemah bahasa, instruktur teater dan bahkan menulis karya sastra. Sungguh sebuah prestasi anak negeri yang patut mendapatkan acungan jempol.
Sejak kecil, Gayatri memang sudah dikenal sebagai anak yang pandai bersosialisasi. Dan berbagai piala penghargaan pun banyak diraihnya.
Akan tetapi, tanah air ini harus kembali menelan kepahitan kehilangan sosok anak negeri yang begitu jenius dan membanggakan. Gadis belia ini akhirnya menutup usianya di RS Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (23/10) malam, lantaran pendarahan otak yang di deritanya.
Namun demikian, prestasi Gayatri yang begitu membanggakan ini akan terus dikenang dan menjadi motivasi untuk anak-anak negeri lain untuk membawa nama Indonesia dan mengukir prestasi lebih baik lagi. Bahkan program talkshow yang pernah di hadiri Gayatri yakni Kick Andy menobatkannya sebagai peraih predikat Young Hero 2014. Selamat jalan Gayatri, prestasimu yang telah kau ukir di negeri ini akan terus di kenang dan harum namanu akan terus tercium dan menjadi sejarah membanggakan untuk negeri ini.
Berikut Video yang Bisa Anda Saksikan