Tidak ada batasan usia untuk membahagikan dan berbakti kepada orangtua kita sendiri. Kapan pun dan dimana pun, berbakti kepada orangtua adalah hal yang harus kita lakukan atas semua pengorbanan yang telah diberikan kepada kita.

Ketika orangtua kita sehat, tentunya mereka lah yang akan merawat kita. Mereka akan menyiapkan segala kebutuhan yang kita perlukan serta memenuhi segala sesuatu yang kita inginkan. Namun terkadang takdir akan berkata lain, dimana orangtua kita yang semula sehat tiba-tiba akan jatuh sakit. Ia yang dulu kuat tentunya kini tidak bisa melakukan hal apapun. Dan dalam keadaan seperti inilah, kita sebagai anaknya harus mengambil peran untuk merawatnya dan memenuhi segala yang mereka butuhkan seperti apa yang telah mereka berikan kepada kita.

Baca Juga:

Nah, kisah berbakti seorang anak kepada orangtuanya ini sangat menginspirasi kita semua. Mengapa tidak, dalam usianya yang masih 8 tahun ia harus merawat ibu dan adik-adiknya seorang diri.

Lili Kirtin Grosman

Merawat Ibu yang Menderita Skoliosis dan Dua Orang Adiknya

Lili Kirtin-Grossman, itulah nama bocah hebat tersebut. Bocah perempuan berusia 8 tahun yang berasal dari London, Ingris tersebut harus rela kehilangan waktu bermainnya karena harus merawat ibu dan kedua adiknya. Tidak hanya itu, mengurus rumah dan segala macam apapun itu dialah yang mengurusnya.
Seperti yang dilansir dari mirror.co.uk, Lili yang menjadi anak tertua harus rela merawat Sarah, sang ibu yang diketahui menderita skoliosi. Meskipun usia Sarah masih 37 tahun, tetapi penyakit yang menyerangnya tersebut membuat punggungnya melengkung.

Ketika berjalan Sarah harus menggunakan tongkat, bahkan ia pun sangat bergantung pada obat agar bisa menghilangkan rasa sakit yang ia rasakan. Tidak hanya itu, ternyata sarah pun menderita penyakit bipolar.

Kenyataan menyedihkan lainnya harus diterima oleh keluarga kecil ini, dimana adik Lili yang masih berusia 3 tahun dinyatakan menderita hiperaktif dan autis. Sedangkan adik bungsunya Kaya yang masih berusia 2 tahun masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua dan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Lili tidak pernah mengeluh ketika harus merwat ibu dan adik-adiknya. Bahkan semua pekerjaan yang biasa ibunya lakukan kini ia tanggung sendiri mulai dari mengurus rumah, mencuci baju, memasak, mencuci piring dan membuatkan susu untuk adik-adiknya.

Lili Kirtin Grosman2Setiap pagi Lili harus sibuk membuatkan sarapan untuk kedua adiknya, memandikan mereka dan baru setelah itu berangkat bersama-sama ke sekolah.
Meskipun di rumah sangat sibuk, tetapi Lili tidak pernah kehilangan semangatnya. Karena melihat semangat bocah ini sangat luar biasa, semua guru Lili pun sangat menyayangi dan akan selalu membantu Lili dalam segala kesulitan ketika mengerjakan tugas sekolahnya.

Sepulang sekolah, Lili pun harus kembali menyiapkan makan malam untuk ibu dan adik-adiknya. Diketahui Lili sangat mahir dalam membuat beberapa masakan.

Kedua orangtua Lili sudah lama berpisah. Setiap hari rabu ia dan kedua adiknya akan tinggal bersama ayahnya. Saat bersama sang ayahlah, Lili baru bisa bersenang-senang seperti biasa, bermain dan berenang bersama.

Meskipun tugasnya sangat berat, tetapi Lili tetap ceria seperti anak berusa 8 tahun lainnya. Bahkan Lili pun selalu berdoa agar keadaan ibunya semakin membaik. Ibunya pun mengatakan bahwa ia sangat bangga dan bahagia memiliki anak yang kuat seperti Lili.

Nah sahabat, kisah Lili mengajarka kepada kita bahwa cobaan hidup ini akan datang kapan saja. Apa yang dilakukan Lili akan mengajarkan kita untuk lebih dewasa, karena kedewasaan itu tidak bergantung pada usia, tetapi bergantung pada sikap bagaimana kita menghadapi masalah-masalah yang menimpa.

Loading...

Loading...