Cinta kasih dari orangtua kepada anak-anaknya memang tak pernah surut oleh waktu, tidak heran jika ada sebuah pepatah mengatakan bahwa 'kasih orangtua sepanjang masa’. Tak peduli orangtua kandung maupun bukan. Menjaga, merawat dan menyayangi anak-anaknya dengan segenap hati serta kemampuan adalah tanggung jawab setiap orangtua. Segala hal akan dilakukan orangtua demi membuat sang anak yang mereka besarkan merasakan aman, nyaman dan terlindungi, bahkan jika harus mengorbankan nyawa sekalipun.
Banyak orangtua yang rela melakukan segala hal dan mengerahkan segenap kemampuannya demi memenuhi dan menghidupi anak-anaknya. Hal ini tak jarang membuat mereka harus kesusahan dan dibuat kelelahan.Namun, seolah tak peduli dengan lelah, malu dan sengsara yang mungkin mereka rasakan, hal terpenting yang ada dalam benak mereka adalah bagaimana caranya mereka bisa menghidupi dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Baca Juga:Sayangnya, tidak selalu perjuangan orangtua dapat adil bagi anak-anak mereka. Terkadang, anak-anak yang ada dalam sebuah keluarga merasakan hal atau pengorbanan yang dibuat orangtua tidak cukup membuat mereka puas dan diperlakukan sama dengan saudara-saudara lainnya. Namun sebenarnya, jika kita ketahui pengorbanan orangtua dengan segenap kemampuan dan jiwa raga, kerap kali mereka dibuat gundah bagaimana membagi sesuatu agar masing-masing anak merasa puas. Memang sulit membagi sesuatu dan seringkali perjuangan ini tidak selalu adil bagi anaknya, terutama bagi anak kembar.
Hal inilah yang tengah dialami oleh sepasang orangtua yang putus asa mencari donor hati bagi salah satu anak kembarnya. Bukan karena perlakukan orangtua yang tak adil. Kedua pasangan ini sudah berupaya dengan segenap kemampuan mereka, hanya saja sang ayah hanya mampu menyelamatkan satu diantara dua anak kembarnya.
Pilihan Berat Ketika Harus Menyelamatkan Satu Dari Dua Putri Kembarnya
Adalah sepasang suami istri Michael Wagner dan Johanne yang sebagaimana dilansir dari metro.co.uk adalah pasangan suami istri dari anak kembar berusia 3 tahun yang saat ini tengah begitu putus asa menghadapi kenyataan berat yang harus mereka terima. Betapa tidak, sewaktu melarikan kedua putri kembarnya ke rumah sakit dan mendapati dokter mendiagnosa mereka agar segera melakukan transplantasi hati dengan segera. Tentu saja hal ini menjadi pukulan berat untuk kedua pasangan ini, karena kedua anak kembar mereka tengah tergolek tak berdaya di kasur rumah sakit dan membutuhkan tranplantasi hati dengan segera.
Pukulan Berat Sewaktu Mengetahui Kondisi Anaknya
Setibanya di rumah sakit dan telah menunggu beberapa saat untuk pemeriksaan pada kedua putri kembarnya, dokter yang memeriksa kedua putri mereka akhirnya keluar dan menghampiri pasangan suami istri ini dn mengajak mereka berbincang mengenai kondisi kedua anaknya. Setelah beberapa saat berbincang, terlihat raut wajah terkejut dan putus asa dibenak kedua pasangan suami istri ini. Betapa tidak, dokter menyampaikan jika kedua anak kembar ini mengalami gangguan kesehatan yang begitu membahayakan bukan hanya berbahaya, penyakit yang menyerang kedua putri mungil Wagner beserta Johanne menyangkut hidup dan mati kedua putrinya. Mendengar hal ini, keduanya sontak terkejut dan tak bisa berbuat apa-apa pada saat itu, mereka hanya bisa melihat kedua putrinya terkulai lemah tak berdaya di blankar rumah sakit.
Kedua Anak Kembar Ini Adalah Anak Adopsi
Ketika melihat kedua putri kembar ini terkulai lemah, Johanne sang ibu seakan teringat kembali pada masa-masa ketika ia dan sang suami mengadopsi bayi kembar tersebut yang bernama Binh dan Phoc. Dan ternyata, kedua bayi kembar ini adalah anak adopsi pasangan Wagner dan Johanne, yang mereka adopsi saat mereka berusia 18 tahun. Anak kembar yang berasal dari Vietnam itu mengidap Alagille sydrome, yang mempengruhi fungsi hati mereka. Untuk itulah keduanya membutuhkan transplantasi hati sesegra mungkin.
Meskipun Keduanya Bukan Anak Kandung Namun Kasih Sayang Orangtua Mereka Begitu Dalam
Mendapati kenyataan pahit ini tentu saja membuat kedua pasangan suami istri ini berada dalam keputus asaan, meskipun dokter memberitahukan jika Wagner bisa menyelamatkan putrinya. Namun ternyata, putri yang bisa ia selamatkan hanya satu orang. Wagner hanya bisa menyumbangkan hatinya pada salah satu anak kembarnya.
Hal inilah yang masih membuat hati Wagner dan sang istri tak bisa tenang, jika ia menyelamatkan satu anak kembarnya, bagaimana dengan anak yang satu lagi? Kegundahan hati inilah yang membuat Wagner seakan dihantui dengan rasa bersalah dan bimbang. Kelurga Wagner mengatakan mereka sedang menanti-nanti untuk mendapatkan donor hati bagi anak kembar mereka yang satunya agar operasi transplantasi bisa segera dilakukan dan nyawa keduanya bisa segera diselamatkan.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat dokter di Rumah Sakit Umum Toronto, Kandaa dekat tempat tinggal mereka terpaksa membuat keputusan berat, dengan mencari anak gadis mana yang merupakan kandidat yang tepat untuk mendapatkan transplantasi hati.
Melihat kondisi Wagner yang sudah cukup matang untuk melakukan transplantasi hati, dokter memutuskan untuk melakukan operasi sesegera mungkin, dan akhirnya operasi pertama telah dijadwalkan dua minggu mendatang. Sementara Wagner dan istrinya yang juga masih memiliki 7 anak lainnya, masih terus berusaha mencari donor hati untuk anak kembar mereka yang masih belum mendapatkan donor.
Mulia betul kedua hati pasangan suami istri ini, meskipun kedua anak yang mereka perjuangkan dengan begitu susah payah bukanlah anak kandung mereka. Namun hal ini tak lantas membuat kasih sayang dan tanggung jawab mereka menjadi pudar ataupun sirna. Kita doakan saja semoga segera didapatkan donor hati untuk anak Wagner dan Johanne yang masih belum kebagian dan semoga kedua anak kembar mereka bisa kembali sembuh seperti sediakala.