Di dunia ini tidak ada orangtua yang tidak sayang terhadap anak-anaknya. Meski terkadang orangtua seringkali memperlakukan anak-anak dengan keras. Namun ada maksud mulia dibalik itu semua, yakni mendidik dan mendisiplinkan anak-anaknya agar hidup menjadi orang yang berguna.
Peran dan sosok kedua orangtua akan tentu hadir dan terus mendukung anak-anaknya meski mereka sudah renta. Kasih sayang orangtua memang sepanjang masa dan tidak akan pernah lekang oleh zaman.
Baca Juga:Meski anak-anak mereka sudah tumbuh dewasa dan mungkin sudah mampu menghidupi dirinya sendiri. Namun tetap saja, perilaku orangtua yang seolah protective akan senantiasa melekat dalam dirinya.
Seperti halnya sebuah kisah pilu yang hadir dari keluarga seorang kakek renta kali ini. Kakek tua bernama Tatay Arunting dari Filipina ini mungkin kisahnya akan membuat kita terenyuh.
Diusianya yang sudah begitu tua, sudah selayaknya sang kakek menikmati hidup nyaman dengan hanya berdiam diri di rumah. Menghabiskan hari-harinya dengan bersantai dan tidak melakukan banyak pekerjaan.
Rela Ais Rezeki Demi Kedua Putrinya
Meskipun usia si kakek sudah begitu renta namun perjuangannya dalam membesarkan kedua buah hatinya masih begitu besar. Diusianya yang sudah tak lagi muda, si kakek Tatay masih harus turun naik gunung untuk dapat menghidupi kedua anaknya.
Rumah kakek Tatay berada di pegunungan yang jauh dari akses masyarakat dan kehidupan perkotaan. Dilansir dari Vemale.com, dibutuhkan kurang lebih sekitar 30 menit dari perkotaan sampai ke desa si kakek tinggal.
Bahkan medan yang harus dilalui oleh si kakek pun terbilang begitu curam dan ekstrim. Meski berjalan dengan tertatih-tatih dan penuh dengan perjuangan. Hal ini tidak menyurutkan semangat si kakek untuk mencari sesuai penghidupan ke kota untuk kedua putri kesayangannya.
Hidupi Kedua Putri yang Berkebutuhan Khusus
Jika saja kedua putri kakek Tatay adalah seorang yang tidak mengalami kondisi yang berbeda dengan orang lain. Maka mungkin saat ini ia tidak perlu menapaki jalanan yang curam hanya untuk mencari makanan dan minuman untuk kedua buah hatinya.
Hal ini dilakukan karena dua putri si kakek rupanya mengidap difable atau yang lebih dikenal dengan anak berkebutuhan khusus. Untuknyalah ia harus bekerja dengan sangat keras agar dua buah cintanya bisa hidup dan tetap mendapatkan makanan dan minuman.
Berjuang Seorang Diri Sepeninggalkan Sang Istri
Meski perjuangan yang dilakukan oleh si kakek telah dilakukannya sejak dulu. Namun usahanya dalam membesarkan kedua putrinya terasa begitu berat sepeninggalan sang istri menghadap sang maha Kuasa.
Bukan hanya dituntut untuk menjadi seorang ayah, kakek Tatay pun harus bertanggung jawab sekaligus menjadi seorang ibu dalam keluarganya.
Untuk seorang laki-laki renta seperti beliau. Hal ini tentu saja bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Namun tidak ada lagi pilihan yang dapat ia ambil selain terus berusaha dan bersyukur pada Tuhannya. Dengan demikianlah, meskipun kehidupannya terasa begitu berat dan menyesakkan dada.
Namun semua ini ia lakukan dengan penuh keikhlasan dan dedikasi. Ia pun mengatakan bahwa apa yang ia lakukan ini adalah bentuk cintanya pada mendiang sang istri dan berjanji untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk kedua buah putrinya yang sangat ia sayangi selama ini.
Sungguh begitu menyayat hati perjuangan si kakek ini. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan lebih baik.