Memiliki fisik yang sempurna pada sejatinya merupakan dambaan setiap orang terutama untuk para kaum wanita. Dengan fisik yang sempurna diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berpenampilan. Namun meskipun begitu, tetap saja ada segelintir orang yang selalu merasa bahwa dirinya tidaklah sempurna. Entah itu karena kulitnya berwarna hitam, postur tubuh tidak sesuai yang diharapkan atau bisa juga karena hidungnya kurang mancung. Dan biasanya hal-hal tersebutlah yang membuat mereka tidak merasa bahagia. Sehingga dalam menanggapi hal ini banyak sekali orang diluar sana yang berlomba-lomba untuk mempermak apa yang mereka rasa kurang sempurna seperti melakukan operasi plastik dan yang lainnya.

Namun, apakah anda pernah memikirkan bahwa banyak orang diluar sana dengan fisik yang tidak sempurna namun mereka bisa hidup bahagia? Ya, memang ada diantaranya beberapa orang meskipun memiliki fisik yang tidak sempurna tetapi ia tetap menerima apa yang Tuhan berikan tanpa anda rasa penyesalan apapun, bahkan dengan keadaan seperti itu mereka bisa hidup bahagia layaknya orang normal, seperti halnya gadis kecil yang akan kita bahas kisahnya di bawah ini. Meskipun ia tidak memiliki hidung tetapi ia tetap selalu melontarkan senyuman di wajahnya.

Baca Juga:

Janganlah sekali-kali menganggap bahwa keadaan fisik adalah hal yang dapat menentukan segalanya, karena tidak selamanya fisik sempurna dapat menjamin kebahagiaan untuk pemiliknya. Nah, di bawah ini merupakan kelanjutan kisah gadis kecil tanpa hidung tersebut. Semoga kisah di bawah ini bisa menginspirasi kita semua.

Terlahir Dengan Keadaan yang Memprihatinkan Dimana Ia Tidak Memiliki Hidung dan Tidak Bisa Mencium Bau Apapun

Tessa Evans, itulah nama balita yang memprihatinkan tersebut. Pada saat dilahirkan gadis kecil ini memiliki perbedaan dengan bayi lain pada umumnya. Ketika itu ia dilahirkan dengan membawa kelainan langka yakni congenotal arhinia. Dengan kelain yang diderita gadis kecil ini menyebabkan ia tidak memiliki hidung dan tidak bisa mencium bau apapun disekelilingnya. Penyakit yang menyerang gadis kecil ini sangatlah langka, dimana menurut catatan medis hanya 40 kasus congenotal arhinia sampai pada saat ini.

Keadaan Tessa yang tidak normal seperti ini sebenarnya telah terdeteksi ketika ibunya yang bernama Grainne Evans melakukan USG saat kandungannya berusia 20 minggu. Pada saat di USG hasilnya melihatkan bahwa wajah Tessa terlihat datar. Pada saat itu Grainne dan suaminya Nathan sangat terpuruk akan apa yang menimpa anak di dalam kandungan tersebut. Namun, hingga pada akhirnya keadaan keliru terjadi, dimana ketika Nathan sang ayah memutuskan untuk melakukan USG 3D pada kemudian hari, dokter yang menanganinya mengatakan bahwa kondisi Tessa baik-baik saja dan tidak terjadi hal buruk apapun yang menimpanya.

Setelah beberapa bulan mengandung akhirnya Grainne merasa bahwa dirinya akan segera melahirkan. Tanpa pikir panjang lagi Nathan suaminya tersebut membawa Grainne ke rumah sakit. Tidak selang beberapa lama Grainne melahirkan seorang putri. Namun, pada saat putrinya tersebut dilahirkan ada hal salah yang menimpa wajah putrinya tersebut. Dimana hasil USG pertama yang menyatakan bahwa bayi yang dikandung Grainne memiliki muka yang datar benarlah adanya, dimana putri yag dilahirkannya tersebut tidak memiliki hidung. Tanpa hidung putrinya tersebut kesulitan untuk bernafas. Hingga pada saat usianya delapan hari, Tessa harus menjalani operasi trakeostomi untuk memudahkan gadis kecil ini bernafas. Tidak hanya itu, gadis kecil yang bernasib kurang baik ini juga harus dirawat di NICU selama 5 minggu. Klik di sini: Tanda-Tanda Mau Melahirkan

Perjuangan Orang Tua Untuk Memperjuangakan Hidup Putrinya

Biaya operasi dan perawatan Tessa tidaklah murah, lama kelamaan Grainne dan Nathan kehabisan biaya. Hingga pada akhirnya mereka berdua berharap bahwa ada orang-orang yang rela membantunya memberikan donasi untuk biaya operasi Tessa. Karena merasa terenyuh akan apa yang menimpa gadis kecil tanpa dosa ini akhirnya orang-orang yang mengetahui kisahnya sedikit demi sedikit berdatangan dan memberikan bantuan. Atas bantuan dari orang-orang tersebut kini donasi yang sudah terkumpul sebanyak Rp 65 juta. Pada saat Tessa berusia 11 minggu, ia juga harus menjalani operasi katarak di Great Ormond Street Hospital.

Pada saat mejalani operasi mata, Tessa mengalami pendarahan. Namun, ketika itu dokter mengatakan bahwa kondisi Tessa baik-baik saja dan ia masih memiliki kesempatan untuk bisa melihat. Sampai sekarang ini Grainne dan Nathan masih mencari beberapa bantuan agar putrinya tersebut bisa menjalankan serangkaian operasi. Sempat Grainne merasa minder untuk membawa anaknya tersebut ke luar rumah karena Tesaa tidak seperti anak-anak lainnya. Namun, setalah Grainne memberanikan diri dan membawa Tessa ke luar ternyata orang-orang yang sebelumnya sempat memandang aneh putrinya tersebut akhirnya menyukainya.

Dengan Keadaan yang Memprihatinkan Tessa Tetap Tumbuh Mejadi Gadis Kecil yang Ceria

Pada saat Graine pertama kali melahirkan Tessa, segala pertanyaan berkecamuk di kepalanya. Tetapi ketika Tessa di bawa pulang ke rumah, Grainne merasa bahwa ada suatu keajaiban. Dimana Tessa tumbuh menjadi gaids kecil yang ceria. Perbedaan pada dirinya sedikit demi sedikit sirna dan digantikan oleh rasa percaya diri. Meskipun Tessa terlahir dengan keadaan yang seperti itu tetapi itu tidak menjadi penghalang gadis ini bisa seperti anak normal lainnya. Dengan lincahnya Tessa bisa bermain kesana kemari, selain itu gadis kecil ini juga tidak pernah mengeluh akan keadaan yang menimpanya tersebut. Keceriaan dari Tessalah yang kini menjadi penguat Grainne dan Nathan untuk bisa tabah dan menerima cobaan yang menimpanya.

Meskipun keadaan seperti itu mungkin saja tidak dipermasalahkan oleh gadis yang belum mengerti apa-apa ini, tetapi orang tua dan kerabat menginginkan semua yang terbaik dari Tessa. Tessa terus menjalankan serangkaian operasi, dan diketahui ia akan menjalankan operasi hidung prostetik. "Ia adalah anak sempurna, namun kami disini berpikir bahwa ia memerlukan sesuatu yang dapat membuat hidupnya normal seperti anak yang lainnya," Ujar Derry kerabatnya.

Nah, apa yang dialami gadis mungil ini dapat memberikan kita sebuah inspirasi, apa yang diberikan oleh tuhan kepada diri kita ini adalah baik adanya. Segala sesuatu yang ada dan melekat pada diri kita, selama bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan benar, itu adalah sempurna. Janganlah pernah menganggap apa yang telah sempurna pada diri kita ini menjadi tidak sempurna. Kita do'akan semoga gadis kecil ini selalu diberikan kesehatan dan selalu hidup dengan bahagia.

Loading...

Loading...