Jika diibaratkan, hidup merupakan hadiah dari sang maha pencipta. Hidup itu hanyalah satu kali, oleh sebab itu menikmati hidup yang kita miliki merupakan hal wajib yang perlu kita lakukan. Mensyukuri hidup merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai ucapapan terimakasih kepada sang maha kuasa. Ketika menciptakan makhluknya tidak selamanya sang maha kuasa selalu melengkapinya dengan hidup yang sempurna dan penuh kebahagaiaan. Terkadang ia memberikan sebuah kekurangan. Tujuannya bukan karena ia tidak menyayanginya, ingatlah Tuhan selalu menyayangi setiap makhluknya. Jika ia sedikit memberikan ujian kepada makhluknya itu berarti dia menyayanginya. Ia ingin bahwa orang tersebut menjadi pribadi yang kuat, dengan selalu berpegangan kepadanya. Tuhan menciptakan makhluknya sudah sangat dengan adil sekali. Jika ia memang memberikan kekurangan maka ia juga akan memberikan kebahagiaan di balik itu semua. Bisa kita lihat sendiri, kehidupan di dunia ini tidak akan terus menerus seperti yang kita harapkan. Terkadang hidup kita berada di atas, di lain sisi hidup kita juga akan berada di bawah. Dan ini bisa menjadi salah satu bukti bahwa Tuhan bisa membolak-balikan kehidupan manusia.

Baca Juga:

Oleh sebab itu, untuk kita semua yang memang merasa memiliki kekurangan, janganlah pernah mengeluh dan putus asa. Syukurilah segala sesutau yang kita miliki. Yakinlah kepada Tuhan, bahwa ia tidak akan selamanya membiarkan makhluknya hidup dalam sebuah penderitaan. Ingatlah pelangi akan muncul setelah hujan turun. Begitu juga dengan hidup, maka kebahagiaan akan datang setelah penderitaan kita lalui.
Agar anda semua bisa menjadi pribadi yang terus bersyukur maka alangkah baiknya anda menyimak kisah di bawah ini. Dimana kisah di bawah ini menceritakan kehidupan seorang pemuda yang memiliki kekurangan. Namun, meskipun begitu ia tetap bersyukur atas semua yang ia miliki tersebut, tanpa menyalahkan keadaan apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Untuk lebih jelasnya anda bisa simak uraian kisa di bawah ini.

Mengalami Kecelakaan Mobil dan Tidak Bisa Mengingat Setelah Kecelakaan Menimpanya

Chen Hongzi, itulah nama pemuda tangguh yang berasal dari China. Kini usianya 25 tahun, pada saat ia berusia 17 tahun ia mengalami sebuah tragedi kecelakaan yang sangat parah. Beruntungnya Chen masih bisa diselamatkan, namun ia harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga berbulan-bulan lamanya. Ketika di rawat ia tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, kesehariannya ia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur rumah sakit.

Setelah sekian lama di rawat di rumah sakit, akhirnya keadaan Chen semakin berangsur-angsur membaik. Setelah mendapati kondisi Chen membaik, keluarganya pada saat itu memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah. Namun, ketika itu kebahagiaan tidak mereka dapatkan, pasalnya kondisi Chen tidak sebaik yang dipirkan. Kondisi fisiknya memanglah telah membaik, namun pada saat itu kondisi memori Chen tidak mengalami perbaikan. Dimana pemuda ini selalu kehilangan ingatannya setiap 5 menit sekali, seperti yang di lansir oleh Dailymail.co.uk.
Kondisi yang menimpanya ini hanya membuat Chen bisa mengingat kenangan sebelum tragedi kecelakaan tersebut terjadi. Selama 8 tahun berlalu, ia selalu terbangun dengan ingatan bahwa dirinya masih berusia 17 tahun. Dalam kondisi seperti ini, sang ibu tercintalah yang selalu mengingatkannya bahwa Chen sudah tidak lagi berusia 17 tahun, dimana dengan kesabaran sang ibu menceritakan bahwa Chen kini sudah berusia 25 tahun. Tidak hanya itu, sang ibu pun selalu menceritakan bahwa Chen sudah melewati segala rintangan yang menuntunnya hingga pada kondisi seperti ini. Untuk meyakinkan anaknya tersebut sang ibu selalu mengulang cerita yang sama dalam setiap harinya.

Karena kondisi yang di alaminya tidak bisa membuat ia mengingat dalam waktu yang lama, oleh sebab itu ia selalu menulis setiap hal yang di lakukannya dalam sebuah buku. Terkadang jika keadaan mendukung, ingatan Chen cukup baik sehingga ia bisa mengingat semua kegiatan yang ia lakukan dalam sehariya. Namun, pada saat ia tertidur kemudian terbangun ingatannya akan hilang kembali, dan ingatannya akan kembali bahwa ia masih berusia 17 tahun.

Bahkan kondisinya yang seperti itu membuat Chen lupa bahwa ayahnya sudah meninggal. Meskipun begitu, pemuda ini selalu memandang dirinya dalam sisi yang positif. Chen selalu membaca ulang semua hal yang ia tulis, dengan mengingat siapa teman-temannya dan apa saja yang pernah ia lakukan.

Kondisi Keluarga Chen Pun Sangat Memprihatikan

Terlepasa dari kondisinya saat ini, ternyata kondisi keluarga Chen juga sangat mengkhawatirkan. Chen saat ini hanya hidup bersama sang ibu. Untuk menyambung hidupnya, mereka bekerja membanting tulang mengumpulkan barang-barang bekas yang nantinya akan dijual kembali. Chen terpaksa harus bekerja seperti itu, pasalnya dengan kondisi yang seperti ini tidak memungkinkan bagi Chen untuk bekerja di kantoran. Tidak hanya itu, Chen juga merupaka anak yang sangat berbakti. Selain bekerja mengumpulkan barang-barang bekas, Chen juga tidak pernah berhenti untuk membantu sang ibu yang kini menjadi orang tua tunggalnya. Dengan besar hati ia selalu meringankan pekerjaan ibunya di rumah.

Tetangga-tetangga sekitar Chen sempat prihatin akan kehidupan dirinya dan juga ibunya. Tidak jarang tetangga-tetangganya tersebut memberikan bantuan kepada mereka. Bahkan ada seseorang yang merasa prihatin dan kemudian memosting foto dengan menyertakan kisah dan perjalanan hidupnya. Ketika itu juga, banyak sekali orang yang berniat untuk menawarkan bantuan.

Karena banyaknya pihak yang ingin membantu Chen dan ibunya, pihak Dinas Kesejahteraan setempat pun sampai membuat daftar. Dari hari perharinya semua pihak yang ingin membantu mereka tidak pernah berhenti. Namun, yang dibutuhkan Chen dan ibunya sejauh ini hanyalah bahan-bahan makanan saja. Mengingat kondisinya seperti itu, maka Chen tidak bisa melanjutkan sekolah. Namun, pihak Dinas Kesejahteraan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk Chen. Pasalnya, sang ibu tercinta tidak akan selamanya selalu mendampingi dan menjelaskan semua kondisi Chen setiap dirinya bangun dari tidur.

Tetap Bersyukur Meskipun Kondisinya Seperti Itu

Meskipun kita tahu bahwa kondisi yang Chen sangatlah berat, namun ia tidak pernah mengeluh sama sekali. Dengan besar hati ia selalu bersyukur akan kehidupannya tersebut. Ia bersyukur bahwa hanya ingatannyalah yang diambil oleh Tuhan, bukan nyawanya. Meskipun banyak bantuan yang silih berganti, Chen tidak pernah menyombongkan dirinya. Dengan kondisinya yang seperti ini Chen meyakini bahwa akan ada hal yang lebih baik di balik hal-hal yang sudah ia alami.

Ia merasa sangat senang karena banyak orang yang bersedia membantu dirinya dan ibunya. Namun, di sisi lain Chen pun merasa sedih karena ia tidak bisa mengingat satu persatu orang-orang yang telah membantunya tersebut.

Semoga Chen tidak pernah berhenti bersyukur akan hidup yang dimilikinya. Kita do'akan semoga Chen dan ibunya selalu diberikan kesehatan. Dan semoga kisah ini bisa menginspirasi anda semua.

Loading...

Loading...