Kisah Pilu Gadis yang Berhenti Jadi Perawat dan Berjualan Ubi Demi Kakak Tercinta yang Sakit Parah Demi kesembuhan anggota keluarga tercinta, terkadang kita bisa sampai merelakan melakukan hal apapun. Telebih lagi jika biaya pengobatan atau perawatan yang harus dikeluarkan jumlahnya begitu mahal. Berbagai macam usahapun pasti kita lakukan meski harus menanggalkan malu dan meninggalkan kenyamanan kita sendiri. Segala sesuatu akan kita upayakan demi keselamatan dan kesehatan orang yang begitu kita cintai agar lekas sembuh.

Hal ini mungkin wajar, jika mengingat betapa berharganya sosok orang tersebut dalam hidup kita, atau mungkin saking berharganya pengaruh orang tersebut dalam hidup kita, sampai membuat kita tidak bisa hidup tanpa kehadirannya disamping kita. Seperti yang dilakukan oleh seorang gadis berusia 22 tahun ini. Gadis ini rela meninggalkan profesi terdahulu yang bisa dibilang profesi ini sangat sulit didapatkan tanpa perjuangan yang panjang. Namun demikian, keadaan dan kondisi yang begitu mendesak membuat gadis ini harus rela menggantungkan impiannya dan beralih ke jalanan untuk berjuang demi kesembuhan kakaknya yang mengalami sakit parah.

Baca Juga:

Rela Berjualan Ubi dan Meninggalkan Pekerjaan Perawat Demi Sang Kakak

Kisah Pilu Gadis yang Berhenti Jadi Perawat dan Berjualan Ubi Demi Kakak Tercinta yang Sakit Parah

Adalah Wang Yanhong di gadis berusia 22 tahun yang rela keluar dari pekerjaannya demi bisa mengumpulkan lebih banyak uang dengan berjualan ubi manis dipinggir jalan di Jinan, provinsi Shandong, China. Pekerjaan Wang yang sebelumnya sebagai seorang perawat bukan tidak memberikannya gaji yang cukup. Namun, karena pembayaran pekerjaannya dilakukan setiap sebulan sekali, membuat Wang tak bisa menunggu mendapatkan uang untuk biaya pengobatan sang kakak yang berjuang hidup melawan penyakitnya. Sebagaimana diketahui, biaya pengobatan kakak Wang dibutuhkan setiap dilakukan perawatan atau pemberian obat. Sementara jika dirinya harus menunggu gaji bulanan yang dibayarkan setiap bulan, maka dirinya tidak bisa membayar biaya pengobatan dan membuat penanganan yag dilakukan pada kakanya menjadi tertunda.
Untuk itulah, Wang memutuskan untuk berusaha mengumpulkan uang dari hasi jualannya agar bisa menutupi biaya pengobatan kakaknya yang tengah berjuang melawan penyakit leukemia yang dideritanya.

Sebagaimana dikutip dari shanghaiist.com mneyebutkan, Wang pernah bekerja sebagai perawat di kampung halamannya di Zaozhuang, yakni sebuah kota kecil di Shandong. Wang rela meninggalkan perkejaannya dan pindah ke Jinan untuk membantu menjaga dan mencari uang demi kakaknya yang sedang sakit. Setiap pagi ia bangun jam 5 subuh dan setiap harinya ia pergi pagi-pagi sekali dan menjajakan ubi manis jualannya di pinggir jalan hingga jam 7 malam. Diakui Wang, setiap hari ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar 180 sampai dengan 200 yuan perharinya sebagai hasil dari berjualan ubi manis.

Ada plang yang dipasang pada gerobak jualan Wang. Plang tersebut bertuliskan "Seorang pria muda luar biasa sedang sakit leukemia. Semoga ada banyak orang yang berbaik hati mau membantunya". Tulisan yang dipasang Wang pada gerobak jualannya seolah membuktikan kerja keras dan pengorbanannya ini ia lakukan demi membantu keluarganya terutama sang kakak tercinta yang sedang terkulai lemas di rumah sakit dan berjuang dengan penyakitnya.

Silih Berganti Menjaga dan Merawat Sang Kakak yang Sakit

Kisah Pilu Gadis yang Berhenti Jadi Perawat dan Berjualan Ubi Demi Kakak Tercinta yang Sakit Parah

Sebelumnya, profesi berjualan ubi manis di pinggir jalan adalah profesi ayah Wang. Namun karena kondisi sang kakak yang tak kunjung sembuh bahkan harus dirawat di rumah sakit, membuat Wang dan ayahnya harus berbagi tuga menjaga dan berjualan ubi. Wang yang akan berjualan ubi, sementara ayahnya merawat sang kakak di rumah sakit.

Cuaca dingin yang menyelimuti kota Jinan pada saat itu dengan suhu hingga mencapai 2 derajat celcius nyatanya tidak mematahkan semangat Wang untuk terus mengumpulkan pundi-pundi uang demi membayar biaya rumah sakit dan pengobatan sang kakak. Wang tetap bersemangat menjajakan dagangannya sambil sesekali berteriak menawarkan ubi manis yang dijualnya. Selain itu, Wang juga sesekali berjualan sembari menyebarkan selebaran kepada orang-orang yang lewat. Selebaran ini berisi harapan agar ada seseorang yang mau membantu kakak Wang sembuh dari penyakit leukemia yang dideritanya. Dengan hanya berbekal pakaian tebal dan scarf yang menyelimuti lehernya, Wang terus berusaha menjajakan jualannya hingga habis.

Kisah Pilu Gadis yang Berhenti Jadi Perawat dan Berjualan Ubi Demi Kakak Tercinta yang Sakit Parah

Biaya pengobatan untuk pasien penderita leukemia juga tidaklah murah. Banyak sekali keluarga yang pontang-panting dan kewalahan mencari biaya untuk membayar pengobatan. Bahkan tercatat di China dalam kurun waktu yang sama di tahun 2014, seorang anak perempuan di Shanxi, seorang ayah di Beijing dan ayah-ayah lain di Chedu tengah berjuang di jalanan mencari uang untuk membayar pengobatan anggota keluarga mereka yang terkena leukemia.

Nah, sahabat kita doakan saja semoga kakak Wang dan kakak-kakak lainnya serta semua penderita leukemia yang saat ini tengah berjuang melawan penyakitnya semoga mereka segera mendapatkan kesembuhan dan kembali bisa menjalani hidup seperti biasa. Semantara untuk kita yang sehat, semoga kita bisa mensyukuri segala nikmat sehat dan nikmat hidup yang tuhan berikan kepada kita dengan selalu mengucap syukur dan tidak lupa kepada Sang pencipta yang telah memberikan hidup dan nikmatnya kepada kita seraya dengan mengucap alhamdulillah.

Loading...

Loading...