Tuhan telah mencipatakan semua makhluknya dengan sangat adil. Meskipun terkadang ia menciptakan beberapa makhluknya dengan keadaan yang kurang sempurna, tetapi itu bukan berarti bawha ia tidak menyayanginya. Tuhan selalu memiliki rencana yang indah dibalik itu semua, dan keindahan tersebut akan didapatkan jika kita terus bersabar dan tidak selalu mengeluh.
Terkadang mereka yang memiliki ketidaksempurnaan, baik itu ketidaksempurnaan fisik atau yang lainnya selalu mengangap bahwa dirinya tersebut tidaklah berarti. Mereka selalu merasa putus asa dan terpukul, bahkan hingga berlarut-larut dalam kesedihan. Dengan ketidaksempurnaan yang dimiliknya tersebut membuat mereka berpikir bahwa Tuhan ini tidak adil, dan tidak jarang juga mereka selalu menyalahkan keadaan. Tidak semangat menjalani hidup atau enggan hidup adalah keadaan yang mungkin setiap hari selalu menyertai mereka.
Baca Juga:
Keadaan meraka pun justru akan menjadi parah tatkala orang-orang yang ada disekitarnya kerap kali selalu meremehkan mereka. Menganggap mereka hina dan jutsru memandang mereka dengan sebelah mata. Mereka yang memiliki ketidaksempurnaan, itu bukan berarti bahwa mereka adalah orang yang tidak berguna dan tidak bisa melakukan apa-ap. Bisa kita saksikan sendiri bahwa banyak orang di luar sana dengan ketidaksempurnaan fisik namun mereka tetap bisa sukses dan mencapai semua yang dicita-citakan. Bahkan dengan kesuksesan yang didapatkannya tersebut mereka bisa menunjukan kepada semua orang bahkan kepada dunia bahwa kesuksesan dan kebahagiaan hidup ini tidak hanya bisa didapatkan oleh mereka yang normal.
Tuhan tidak menciptakan makhluknya dengan cuma-cuma, dibalik kekurangan yang ia berikan terdapat kelebihan dibalik itu semua. Dan pernyataan ini bisa kita buktikan sendiri dari kisah di bawah ini. Dimana kisah di bawah ini menceritakan seorang pria asal yang menderita lumpuh total, namun ia memiliki kelebihan yang mungkin tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Dimana ia memiliki bakat musik yang hebat, bahkan ia juga memiliki suara yang sangat merdu.
Kehilangan Masa Remaja Karena Terserang Penyakit Guillain Barre Syndrome
Oges adalah pria yang lahir di Bandung pada tahun 1974. Masa-masa remaja pria ini tidak sama seperti remaja lainnya. Dimana ketika dirinya remaja, ia terserang oleh sebuah penyakit GBS (Guillain Barre Syndrome). Penyakit ini menyebabkan tubuhnya menjadi lumpuh total, kecuali kepalanya. Dari leher hingga kakinya tidak bisa ia gerakan, dan hanya tangan kirinya sajalah yang masih bisa ia kendalikan, itupun hanya dengan jari-jari yang sangat kaku dan hanya bisa dikepalkan saja. Penyakit yang sangat berat ini menimpanya ketika dirinya masih berusia 17 tahun, dan lebih tepatnya setelah ia lulus Sekolah Menengah Atas pada tahun 1991.
Setelah lulus sekolah, semua teman-temannya memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, karena menderita kondisi seperti itu Oges terpaksa harus menerima kenyataan bahwa dirinnya tidak mungkin lagi bisa melanjutkan pendidikan seperti halnya teman-teman sebayannya. Dan memang negara kita pada saat itu belum memberikan fasilitas pendidikan yang memadai untuk orang yang menderita disabilitas.
Bukan hanya lumpuh total saja yang ia dapatkan, tetapi akibat penyakit yang menyerangnya tersebut pernapasannya juga terganggu. Penyakit yang dideritanya ini menyebabkan napasnya hanya 30 persen dari napas orang normal. Bahkan, Oges juga selalu mengalami rasa perih seperti terbakar dari pinggang hingga kaki. Buah air kecil dan besar pun menjadi kendala yang menyulitkan Oges. Dan pastinya keadaan pria ini sangatlah mengkhawtirkan.
Meskipun penyakitnya Telah Hilang Tetapi Dampaknya Masih Memprihatinkan
Dengan keadaan seperti ini, Oges sempat tidak terima. Ia sempat mengalami putus asa, bahkan ia juga sering menyalahkan dan mencaci Tuhan, serta menganggap bahwa Tuhan tidaklah adil. "Saya sangat kecewa, hidup segan dan mati tak mau. Saya pernah mogok untuk makan dan tidak mau mengkonsumsi obat. Saya juga merasa bahwa Tuhan itu jahat. Namun, akhirnya saya sadar bahwa Tuhan itu maha penyayang. Apa yang diberikannya kepada saya itulah yang terbaik" tutur Oges.
Meskipun penyakit yang dideritanya telah hilang, tetapi dampaknya masih tetap memprihatinkan, dimana Oges terpaksa harus menjalankan hidupnya dengan keadaan lumpuh permanen, dimana tubuhnya masih sulit untuk digerakan. Namun, meskipun keadaannya seperti itu tetapi ia berusaha untuk terus bangkit. Dia tidak ingin kalah pada keadaan. Dengan segala keterbatasan fisik yang dimiliki, Oges berusaha untuk tetap berkarya.
Meskipun Lumpuh Tetapi Oges Berusaha Untuk Berkarya
Sebisa mungkin Oges mengasah kembali bakatnya yang sebelumnya terpendam. Suara emas yang dimilikinya kembali ia latih dan dendangkan. Bahkan ia juga membentuk grup band religi bersama saudara dan teman-temannya. Dimana grup band tersebut mereka beri nama Papa Romantic.
Bakat musik yang dimiliki oleh Oges sejak kecil, mampu mengatarkan dirinya ketika masih duduk di bangku SMP manggung di stasiun televisi. Menggunakan nama Yoga Purnama dari nama aslinya yakni Yogasuara, Oges dikenal sebagai salah satu penyayi cilik yang berbakat. Berbagai lomba menyanyi pernah ia raih, dan ia juga sering diliput oleh media nasional.
Oges kini telah menciptakan 8 lagu. Dimana dari 8 lagu tersbeut, 5 lagu menjadi soundtrack sebuah novel. Bahkan seorang penulis novel pun mengabadikan kisah Oges dalam sebuah novel yang berjudul "GBS Tak Menghalangi Langkahku". Tidak hanya itu, lagu karya Oges pun pernah dipentaskan di luar negeri yakni Maroko, dan lagunya tersebut mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari para penonton. Bahkan Dubes Indonesia untuk Maroko pun sangat tersentuh ketika mendengar lantunan lagu-lagu Oges.
Meskipun ketika berkarya Oges selalu dihampiri oleh kesulitan, tetapi ia tidak pernah menyerah. Dengan bantuan teman dan keluarganya akhirnya ia bisa mewujudkan kembali mimpinya, dan setidaknya Oges telah kembali semangat dalam menjalani hidupnya.
Mendirikan Komunitas GBS
Pada akhir tahun yang lalu, Oges dengan dibantu oleh rekannya mendirikan sebuah Komunitas GBS. Komunitas ini didirikan dengan maksud agar ia bisa memberikan informasi kepada masyarakat yang masih awam tentang penyakit ini. Kini bersama dengn GBS, Oges sering tampil dalam acara seminar dan talkshow sebagai pembicara.
Nah, sahabat kesuksesan Oges ini menjadi salah satu bukti bahwa tidak selamanya orang yang tidak sempurna maka hidupnya pun menjadi tidak sempurna. Yakin dan percayalah kepada sang pencipta, karena ia pastinya telah menyiapkan sebuah rencana yang indah dibalik keadaan kita. Dan apapun keadaan kita, entah itu baik atau buruk tetapi kita wajib untuk terus mensyukurinya. Ingatlah bahwa banyak sekali orang di luar sana yang lebih tidak beruntung dibandingkan dengan kita. Jadi janganlah memiliki anggapan bahwa hanya kitalah orang yang paling tidak beruntung di dunia ini.