Ayah, bapak, papah, daddy, babeh itulah panggilan seorang anak kepada ayah-ayahnya. Dan apapun panggilannya tetapi ia tetaplah seorang pria hebat bagi anak-anaknya. Ayah merupakan cinta pertama untuk anak wanitanya, dan ayah merupakan guru atau contoh terbaik bagia anak prianya. Ayah adalah orang yang telah berjasa dalam hidup ini selain ibu. Kasih sayang ibu memanglah sepanjang masa, namun kasih sayang seorang ayah tidak ada bandingannya.
Bagi dirinya, seorang anak merupakan pelita dalam hidupnya. Anak adalah malaikat kecil yang mampu memberikan kebahagiaan dalam hidupnya, anak merupakan cahaya indah yang selalu membuatnya semangat dalam melakukan apapun. Dan karena itulah, seorang ayah akan selalu memberikan semua yang terbaik untuk anak-anak yang dicintainya.
Baca Juga:Ayah rela berkorban dan berjuang demi untuk anak-anaknya. Memberikan yang terbaik untuk anaknya adalah tujuang utama seorang ayah. Seorang ayah aka memberikan apapun yang anak-anaknya inginkan. Meskipun untuk mewujudkan keinginan anaknya tidak mudah tetapi dengan segala cara ia akan berusaha meskipun jalan yang dilaluinya sangatlah sulit.
Bagi seorang ayah senyum bahagia anaknya adalah kebahagiaan untuk dirinya, dan kesedihan anaknya merupakan derita untuk dirinya. Seorang ayah akan selalu melindungi anak-anaknya apapun keadaanya. Tubuh kekar dan kuat, akan selalu berada paling depan ketika anaknya diancam bahaya.
Dalam hidupnya, menemani anak-anaknya tumbuh dan berkembang hingga dewasa adalah hal yang paling diharapkan. Namun nyatanya tidak sedikit ayah yang bisa melakukan hal itu semua. Takdir nyatanya tidak berpihak pada beberapa ayah yang ada di dunia ini, dimana sebelum menyaksikan anaknya tumbuh dewasa ada beberapa ayah yang dipanggil oleh Tuhan terlebih dahulu. Tidak ada yang bisa memprediksi kematian di dunia ini selain Tuhan. Oleh karena itu sebelum kematian datang menjemput, seseorang tidak bisa menyiapkan apapun untuk orang-orang yang dicintainya selain kenangan.
Namun, berbeda halnya dengan ayah yang akan kita bahas kisahnya di bawah ini. Justru sebelum dirinya meninggalkan dunia ini dan meninggalkan istri serta anak-anaknya, ayah ini telah memperisapkan sesuatu untuk sang anak. Hal ini ia lakukan agar setelah dirinya meninggal, sang anak masih bisa merasakan kasih sayang ayah. Dan apa yang dilakukan oleh ayah ini mampu menunjukan kepada kita semua bahwa betapa besarnya kasih sayang dan perjuangan seorang ayah untuk anaknya.
Divonis menderita kanker
Chen Zhen Xing, itulah nama ayah hebat tersebut. Chen Zhen Xing memiliki seorang putri kecil berusia 8 tahun yang sangat amat ia cintai. Kehadiran putrinya tersebut adalah kebahgiaan untuk dirinya. Namun pada suatu hari tepatnya pada tahun 2013 silam Chen Zhen Xing divonis kanker oleh dokter. Karena kanker yang dideritanya inilah ia merasa bahwa dirinya tidak memliki banyak waktu untuk bisa mempersiapkan segala hal untuk keluarga dan anaknya setelah ia meninggal nanti. Chen Zhen Xing tahu bahwa dirinya tidak akan bertahan hidup lebih lama di dunia ini.
Kepada istrinya, Liu Jin Hua, Chen Zhen Xing mengungkapkan kekhawatiran yang ia rasakan selama ini. Karena Chen Zhen Xing merasa bahwa putrinya terlalu dini untuk ditinggalkan oleh seorang ayah, oleh sebab itu ia menginginkan putrinya masih merasakan kasih sayang dari seorang ayah meskipun nanti ia sudah meninggal.
Chen Zhen Xing mencari cara untuk mewujudkan harapannya tersebut. Dan akhirnya secara diam-diam, ia menyiapkan sesuatu untuk putri yang dicintainya. Apa yang dilakukan Chen Zhen Xing mampu menggugah hati semua orang, siapa saja yang mengetahuinya pasti akan merasa terharu dan teringat pada sosok ayah.
Chen Zhen Xing benar-benar telah merencanakan semua ini demi sang putri. Sampai berusia 21 tahun, putri dari Chen Zhen Xing ini akan mendapatkan kado istimewa meskipun Chen Zhen Xing sudah meninggal nanti. Kado istimewa tersebut bukan datang atau diturnkan dari surga, melainkan sebelumnya ia telah menyiapkan kado dari hari perhari meskipun dirinya dalam kondisi yang memburuk. Hal ini ia lakukan sebagai bukti kasih sayang dan cinta yang besar untuk putrinya.
Keadaan semakin memburuk dan Chen Zhen Xing tidak pernah menyerah
Kesahatan Chen Zhen Xing semakin hari semakin memburuk, bahkan berat badan Chen menysut menjadi 30 kg. Namun meskipun begitu ia tidak pernah menyerah. Meskipun semakin hari kanker semakin menggerogoti tubuhnya, tetapi ia tidak pernah putus asa. Dengan semangat dan kegigihannya ia mencari benda-benda yang akan diberikan kepada sang anak dan membuatnya senang. Benda-benda yang ia kumpulkan di antaranya yaitu gelang untuk anak berusia 18 tahun. Dan ia pun menyiapkan pena bertatahkan nama putrinya untuk diberikan kepada sang putri ketika putrinya tersebut lulus dari universutas nanti.
Meskipun Chen Zhen Xing merasakan sakit, tetapi ia berusaha kuat dihadappan putrinya
Karena kanker pankreas yang Chen Zhen Xing alami, oleh sebab itu ia harus melakukan serangkaian kemotrapi. Dimana di antara kemotrapi yang menyakitkan, ia tidak pernah mengeluh serta tidak pernah menunjukan rasa sakit yang dialaminya. Ia berusaha menguatkan dirinya sendiri di depan putri kesayangannya. Dan sang istrilah yang menjadi saksi betapa suami yang ia cintai tersebut merasakan waktunya berkurang bagi keluarganya.
Akhirnya waktu yang ditakutkan oleh Chen Zhen Xing dan keluarga tiba juga. Dimana Chen Zhen Xing meninggal pada bulan November setelah beberapa bulan dirinya melawan kanker yang ada di dalam tubuhnya. Sementara sang putri yang masih kecil tidak pernah tahu bahwa sang ayah sebenarnya sudah menyiapkan berbagai hadiah istimewa yang akan membuatnya bahagia sekaligus terharu.
Nah, sahabat sungguh mulia hati ayah ini. Pengorbanan dan kasih sayangnya telah membuat kita teharu. Dan apa yang dilakukan oleh Chen Zhen Xing tersebut merupakan salah satu bukti perjuangan seorang ayah untuk bisa membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Setelah mengetahui kisah di atas, maka sepatutnya kita sadar untuk selalu berbuat baik dan membahagiakan ayah kita. Bahagiakanlah ayah kita masing-masing selagi masih ada kesempatan. Membahagikan orang-orang yang kita cintai termasuk kedua orangtua tidak harus menunggu sukses terlebih dahulu, kapan pun dan dimana pun selagi kita bisa maka lakukanlah itu semua. Dan untuk membuat ayah atau orangtua itu bukan berarti kita harus memberikan barang mahal, mobil mewah atau sejenisnya, melainkan dengan memberikan kasih sayang, cinta dan perhatian yang besar seperti apa yang telah diberikan kepada kita sebagai anaknya.
Seorang ayah tidak akan selamanya kuat, karena semakin hari umurnya akan semakin tua dan akan ada saatnya ayah kita menjadi lemah. Nah, dalam keadaan seperti ini kitalah yang harus merawat dan melindunginya seperti ia yang selalu melindungi kita dari ancaman bahaya apapun. Sebisa mungkin buatlah ayah kita bangga karena telah memiliki kita. Kita do’akan semoga Chen Zhen Xing tenang di alam sana, dan kita do’akan semoga ayah-ayah hebat yang ada di dunia ini selalu diberikan kebahagiaan oleh Tuhan.