Seperti yang kita ketahui pada saat ini, bahwa kini zaman semakin mengalami kemajuan. Dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini kita sudah sangat dimudahkah dalam segala sesuatunya. Dan pada saat ini semua kemajuan zaman tersebut semakin terlihat saja dalam berbagai macam bidang kehidupan. Bahkan anak-anak zaman sekarang pun sudah terkena efek dari adanya kemajuan zaman tersebut. Misalkan saja, mereka semuanya kini telah dimanjakan dengan berbagai macam hal baik itu kemewahan maupun yang lainnya. Mereka semuanya difasilitasi oleh semua orang tuanya, sehingga mereka hanya tinggal hidup enak tanpa beban apapun. Tidak memikirkan segala macam hal yang membuat hidup mereka tidak nyaman.
Namun, siapa sangka dibalik kemajuan zaman dan kemewahan yang diberikan kepada anak-anak zaman sekarang masih saja ada beberapa anak yang hidup dalam kesengsaraan. Anak-anak tersebut tidak pernah merasakan kemewahan seperti anak-anak lain pada umumnya. Bahkan mereka tidak pernah sama sekali memikirkan kemewahan tersebut, karena untuk makan pun anak-anak tersebut seringkali dibuat kesusahan. Anak-anak tersebut berbeda halnya dengan anak-anak yang hidup dengan kemewahan, jika anak-anak yang hidup dengan semua kemewahan tinggal meminta kepada orang tuanya, berbeda dengan anak-anak yang hidup di dalam kesengsaraan. Mereka justru harus berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya bahkan untuk makan pun mereka harus mencarinya sendiri.
Baca Juga:Nah, di bawah ini ada kisah yang mengharukan yang bisa membuka mata hati kita semua.
Tinggal Sendiri Setelah Kakek dan Neneknya Meninggal
Yang Liujin, itulah nama bocah yang kini berumur 12 tahun dan selama 6 tahun kebelakang hidup dalam kesengsaraan. Pada saat usianya 6 tahun Lang Liujin sudah tidak mempunyai ayah karena ayahnya meninggal. Sejak saat itu juga, ibunya menikah lagi dan pergi meninggalkan dirinya. Sedangkan ia pada saat itu tinggal bersama kakek dan neneknya.
Namun tidak lama dari itu, kakek dan nenek Liujin kemudian meninggal. Dan ia pun pindah dan tinggal bersama kakak sepupunya. Cuma beberapa bulan tinggal bersama kakak sepupunya tersebut, kakak sepupunya yang sebelumnya merawat dirinya harus pindah dan kerja diluar kota. Mulai dari saat itulah Liujin harus hidupp seorang diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri. Sungguh sangat naas nasib Liujin pada saat itu.
Menagkap Ikan dan Memakan Rumput Untuk Menyambung Hidup
Karena pada saat itu Liujin tinggal hanya seorang diri untuk itu segala sesuatunya pun ia lakukan sendiri mulai dari mencari makan untuk dirinya sendiri. Namun, karena tidak memiliki uang dan tidak ada makanan sama sekali Liungjin pada saat itu mencari makanan ke hutan. Demi menyambung hidupnya ia terpaksa harus memakan rumput-rumputan liar dan juga menangkap ikan.
Meskipun ia harus makan hanya dengan rumput liar, namun pada saat itu Liujin tetap merasa bahagia ia tetap optimis menjalani hidupnya. Ia lakoni hal tersebutnya setiap hari, karena jika ia tidak makan rumput dan menangkap ikan ia tidak bisa makan sama sekali. Dan itu merupakan kisah yang sangat mengharukan, karena seharusnya anak seusia dirinya tidak hidup sengsara seperti itu dan juga seharusnya masih dalam lindungan ke dua orang tua.
Karena hampir 6 tahun lamanya ia mengkonsumsi rumput liar, untuk itu segala perubahan pun terjadi pada tubuhnya. Dimana tubuhnya berubah warna menjadi kehijau-hijauan dan kukunya dipenuhi semua oleh tanah. Tidak jarang ia juga terluka ketika mencari rumput ataupun sedang memasak. Namun, lukanya tersebut dihiraukan oleh dirinya karena kita semua mengetahuinya bahwa pada saat itu tidak ada yang memperhatikan dirinya. Untuk mengobati luka-luka yang ada pada dirinya tersebut, ia tidak menggunakan obat ataupun penyembuh luka lainnya. Pada saat itu ia hanya menggunakan kertas untuk meringankan luka pada dirinya tersebut.
Menangis Ketika Mengingat Keluarga
Ya, sama seperti kita semua, tentunya dalam kesendiriannya tersebut Liujin sering mengingat keluarganya terutama ibunya. Namun, ia juga menyadari bahwa ibu yang merupakan orang tua satu-satunya tersebut tidak bersamanya dan ia merasa bahwa dirinya tidak memiliki keluarga sama sekali.
Liujin menginginkan dirinya seperti anak-anak lainnya, dimana ia berkumpul bersama keluarga, hidup bersama dan juga makan bersama, tidak usah makan sayur liar. Jika ia merindukan ibunya tersebut ia tidak bisa melakukan apa-apa pada saat itu, ia hanya bisa lari keluar rumah dan bermaksud mencari ibunya tersebut namun ia tidak mengetahui ibunya ada dimana. Setelah setengah jalan keluar untuk mencari ibunya tersebut, kemudian ia kembali ke rumah dan pada saat itu dirinya hanya bisa menangis diranjang rumahnya.
Berbagai Bantuan Datang dan Ia Dipertemukan Ibunya
Pada saat itu ada seseorang yang mengetahui kehidupan Lijing. Bermula hanya dari satu orang, kemudian hampir semua orang tahu akan kisah hidupnya. Banyak media yang memberitakan tentang kisah hidup anak yang sangat menyedihkan tersebut.
Dan pada suatu hari Liujin diundang oleh salah satu acara, acara tersebut merupakan acara yang sangat besar. Pada saat itu Liujin ditonton oleh banyak orang. Kemudian pada acara tersebut Liujin diminta untuk menceritakan semua kisah kehidupan dirinya. Namun, baru saja kisah hidupnya diceritakan sedikit oleh pembawa acara, semua orang yang menyaksikan acara tersebut menangis haru. Dan ketika Liujin yang menceritakan kisah hidupnya dan keinginannya untuk bertemu dengan ibu yang selama ini meninggalkannya, sontak semua penonton yang ada pada acara tersebut semuanya menangis.
Ketika diacara tersebut, Liujin dipertemukan dengan ibu dan adiknya. Ibunya pada saat itu merasa sangat bersalah karena sudah meninggalkan anaknya tersebut. Pertemuan yang hangat anatara ibu dan anak tersebut yang sudah lama tidak bertemu sangatlah mengharukan, dimana keduanya berpelukan seperti tidak mau dipisahkan lagi.
Di acara tersebut banyak sekali orang penting yang menyaksikan kisah hidup Liujin mulai dari pejabat, pengusaha dan orang penting lainnya. Pada saat itu semua orang, memberikan bantuan kepada Liujin, bahkan ada salah satu orang yang memberikan semua gajih pensiunan dirinya kepada Liujin untuk biaya sekolah dirinya.
Nah, sahabat diluar kebahagiaan yang kita miliki ternyata masih ada saja beberapa orang yang mengalami kesengsaraan. Untuk itu, kita semua harus mensyukuri apa yang kita miliki karena kita lebih beruntung dibandingkan mereka semuanya. Selain itu, kisah Liujin di atas juga sangat menginspirasi kita semua, dimana kemandiriannya tersebut bisa kita jadikan teladan. Buka mata dan buka hati, lihatlah sekeliling karena banyak sekali orang-orang yang bisa menginspirasi kita semua untuk lebih baik lagi. Berterimakasihlah kepada Tuhan karena ia telah memberikan yang terbaik untuk kita. Kita do’akan saja semoga hidup Liunjin bahagia selamanya.
Berikut Video yang Bisa Anda Simak