Keluarga merupakan mereka yang akan selalu ada ketika kita kesulitan. Keluarga adalah mereka yang akan peduli saat orang-orang yang ada di sekitar mencampakan kita. Keluarga adalah mereka yang paling mengharapkan kita bahagia, mereka yang akan memberikan semua yang terbaik untuk kita dan mereka yang akan meresa sedih ketika kita sedih. Keluarga adalah tempat kita pulang, tempat kita mengadu, dan tempat kita mencurahkan keluh kesah.
Keluarga adalah hal yang paling berharga di dunia ini. Karena tampa mereka mungkin kita tidak bisa sampai seperti ini. Pengorbanan mereka, pengabdian mereka, dan perjuangan mereka telah mengantarkan kita sampai pada titik ini.
Karena begitu pentingnya keluarga untuk semua orang, maka banyak orang yang tidak bisa berpisah dan hidup jauh dengan keluarganya masing-masing. Bahkan mungkin mereka berharap hidup lebih lama agar selalu berkumpul dengan keluarganya dan merasakan kebahagiaan bersama dengan mereka.
Namun tahukah anda? pada kenyataannya tidak semua orang ingin selalu hidup dan berkumpul dengan keluarganya masing-masing, karena ada beberapa orang yang justru memilih menjalani hidupnya sendiri jauh dari keluarganya. Apa yang dilakukan mereka bukan karena alasan, ada alasan tertentu yang menuntut mereka harus hidup terpisah dengan keluarganya sendiri.
Ini merupakan kisah seorang nenek yang sudah berusia seabad lebih. Biasanya nenek tua tersebut dipanggil oleh orang-orang sekitar Madan Lim Beak. Kisah hidupnya yang pada saat itu diceritakan di yourhealth.asiaone.com sungguh menyentuh hati dan mampu membuka mata hati kita semua. Meskipun Madam Lim memiliki keluarga, dimana ia memiliki sepuluh anak dan 40 lebih cucu serta cicit, tetapi ia memutuskan untuk hidup sendiri dan terpisah dari keluarganya tersebut.
Hidup Sendiri di Sebuah Flat
Menurut sebuah penanggalan tahu masehi, kini usia Madam Lim adalah 107 tahun. Namun ketika seseorang bertanya berapa usianya, Madam Lim akan menjawab bahwa usianya tersebut 108 tahun. Dimana ia menghitung usianya sendiri menurut penanggalan Cina. Di usia yang lebih dari seabad ini, ia memilih untuk hidup sendiri dan mandiri di sebua flat satu kamar di Ang Mo Kio. Bukan karena ia dicampakan oleh keluarganya sendiri, tetapi itu merupakan pilihan dan keputusan hidupnya.
Madam Lim sangat menyukai kesendirian yang dilakukan olehnya. Ia memilih untuk hidup sendiri karena ia tidak ingin membebani semua keluarganya. Menurutnya keluarganya, anak, cucu dan cicitnya telah dewasa dan mereka juga punya hidup masing-masing. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, nenek tua ini mengumpulkan koran bekas.
Menurut Madam Lim, ia pergi mencari koran karena ia bosan jika harus duduk sendirian di rumah. Dengan mengumpulkan koran dan menjualnya, setidaknya ia bisa mengantongi uang sekitar 20-30 dolar dalam setiap bulannya, sehingga setidaknya ia bisa sedikit membiayai hidupnya sendiri.
Namun ia berhenti mengumpulkan koran beberapa bulan yang lalu karena ia terkena serangan flu berat. Langkah kakinya yang semakin hari semakin lambat harus menuntutnya untuk menggunakan tongkat ketika berjalan agar bisa menopang tubuhnya. Sedangkan untuk kebutuhan perbulannya yang mencapai 56 dolar, sudah ditanggung oleh salah seorang cucu laki-lakinya.
Bertemu Dengan Perdana Menteri
Madam Lim sangat beruntung karena pada beberapa bulan yang lalu ia mendapatkan undangan untuk menghandiri malam penganugerahan acara Pionner Generation Ambassadors di Gardens by the Bay. Pada saat itu Madam Lim juga memiliki kesempatan untuk berfoto dengan Perdana Menetri Lee Hsien Loong dan istrinya Ho Ching.
Madam Lim merasa sangat bahagia karena pada saat itu para menteri tersebut telah bersedia menjamput dirinya dari rumah dan membawanya ke acara meriah tersebut. Bahkan setelah acara tersebut selesai, dirinya di antarkan pulang dengan selamat.
Salah seorang cucunya yang bernama Toh Lay Hong (46) menuturkan bahwa paman dan keluarga yang lainnya setiap saat bergantian mengunjungi Madam Lim dan membawakan makanan serta kebutuhan lainnya. Meskipun Madam Lim mendapatkan perhatian penuh dari keluarga-keluarganya, tetapi ia memilih memasak bubur sendiri untuk makan siang dan makan malam.
Meskipun usianya sudah senja, tetapi itu bukan halangan dirinya untuk melakukan aktivitas dan kegiatan. Madam Lim juga mengikuti sebuah kegiatan di Thye Hua Kwan Senior Activities Centre.
Tetap Sehat Meskipun Usianya Sudah Tua
Selain penyakit yang dirasakannya yaitu pegal-pegal, Madam Lin tidak memiliki penyakit serius lainnya yang pada umumnya selalu dialami oleh orang-orang yang usianya telah lanjut. Ia tidak memiliki darah tinggi atau kolesterol tinggi sama sekali. Wanita yang lahir pada tahun 1908 ini masih bisa merawat dirinya sendiri dan mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri.
Menurut salah seorang konsultan kesehatan, bahwa penyakit serius seperti misalkan kecacatan, demensia, inkontinensia, dan sering jatuh akan muncul seiring dengan usia seseorang bertambah sehingga dengan begitu akan membuat orang tersebut sulit untuk hidup mandiri. Menurutnya jarang sekali orang berusia senja yang bisa tetap sehat fisik dan mental seperti halnya Madam Lim.
Kisah Hidup Madam Lim Saat Baru Menikah
Ketika Madam Lim berusia 34 tahun, ia meninggalkan Fujian, Cina mengikuti suaminya ke Singapura. Sang suami meningalkan Cina pada taun 1939 untuk menghadiri wajib militer. Ketika sesampainya di Singapura, Madam Lim pada saat itu bekerja disebuah pertanian milik suaminya di Jalan Ulu Sembawang sampai dirinya berusia 70 tahun. Ia menanam berbagai macam sayuran di sana.
Lambat laun pada saat itu mereka bisa membeli hewan ternak seperti babi. Mereka berternak babi hingga kairnya peternakan babi dihapuskan dari Singapura. Mereka kemudian pindah ke flat HDB di Yishun. Suami Madam Lim meninggal dunia pada tahun 2001 silam. Ketika itu Madam Lim tinggal bersama dengan keluarga putra keduanya. Setelah itu ia pun pindah ke flat yang dihuninya sekarang setelah putra kedua dan menantunya tersebut meninggal pada tahun 2005 yang lalu.
Meskipun berusia lebih dari seabad, tetapi Madam Lim memilih untuk hidup mandiri dan sendiri, apa yang dilakukannya tersebut bertujuan agar tidak menyusahkan keluarga dan orang lain yang ada di sekitarnya.
Nah, sahabat dari kisah Madam Lim tersebut kita mampu memetik beberapa pelajaran hidup. Dimana pelajaran hidup yang pertama yaitu, kita bisa menemukan kebahagiaan diri kita sendiri tanpa harus menyusahkan orang lain dan keluarga kita sendiri. Kedua, menjaga kesehatan tubuh dari sejak dini adalah hal yang perlu kita lakukan karena penyakit yang kita alami saat tua nanti merupakan akibat dari kebiasaan buruk yang selalu kita lakukan ketika usia muda. Pelajaran hidup yang lainnya yaitu dengan hidup mandiri kita bisa merasa damai dan tentram.
Semoga anda semua terinspirasi dan semoga kita semua selalu diberika kebahagiaan, kesehatan, kedamaian dan bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang ada di sekitar kita sampai kelak kita tua nanti.