Setiap wanita pasti pernah mengalami keluarnya cairan dari organ kewanitaan berupa lendir yang disebut dengan keputihan. Baik itu, setiap bulan atau mungkin satu kali dalam hidup mereka. Keputihan pada dasarnya adalah sebuah kondisi yang normal sebab ini adalah bagian dari reaksi tubuh yang normal terjadi. Lendir dari yang keluar dari organ kewanitaan berupa keputihan adalah upaya tubuh dalam mengeluarkan bakteri lewat cairan.

Hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah kondisi dan ciri dari keputihan itu sendiri. Sebab keputihan dibagi ke dalam dua bagian yakni keputihan yang normal dan keputihan abnormal. Keputihan yang normal mungkin bisa anda alami setiap bulan sebelum atau setelah periode menstruasi anda selesai.

Baca Juga:

Nah, sebelum mengetahui cara mengatasi keputihan abnormal mari kita kenali terlebih dahulu bedanya keputihan normal dan yang abnormal. Agar demikian, anda pun lebih mudah mengidentifikasi jenis keputihan yang anda alami.

mengatasi-keputihan-abnormal.jpg

Bedanya Keputihan Normal dan Abnormal

Keputihan pada dasarnya adalah sel dan cairan yang meluruh dari bagian organ kewanitaan seorang perempuan. Kondisi yang satu ini bisa sangat lumrah terjadi dan dialami seorang wanita, terutama pada wanita yang sudah melewati masa pubernya.

Biasanya keputihan akan dapat keluar setiap bulan baik sebelum periode menstruasi dimulai ataupun setelahnya. Anda mungkin menyadari adanya cairan yang keluar dari organ kewanitaan namun sebagian orang mungkin tidak menyadari kondisi.

Selama cairan yang keluar dari organ kewanitaan tidak bermasalah maka tentu hal ini dikategorikan sebagai keputihan yang normal. Namun bila kondisinya sudah berwarna dan berbau tidak sedap maka anda penting untuk mewaspadainya dengan baik.

Adapun beberapa ciri pada keputihan yang normal diantaranya adalah:

  • Jumlahnya tidak terlalu berlebihan
  • Cairan yang keluar tidak berbau, berwarna dan teksturnya licin seperti putih telur.
  • Sementara itu, keputihan bermasalah atau keputihan yang abnormal punya ciri kebalikannya dari keputihan yang normal. Selain itu, ada tanda lain yang mungkin tidak anda sadari pada cairan yang keluar dari bagian organ kewanitaan. Ciri keputihan tidak normal diantaranya adalah:
  • Keluarnya cairan disertai dengan aroma bau busuk yang amat menyengat
  • Tekstur dari cairan menjadi lebih lengket dan menggumpal
  • Keluarnya cairan disertai dengan warna kekuningan, kehijauan, kecoklatan, kemerahan atau bahkan keabuan
  • Organ kewanitaan terasa gatal, ruam dan bahkan terasa sakit yang tidak nyaman.

Bila keputihan yang keluar ditandai dengan satu atau beberapa gejala diatas maka anda perlu untuk segera memeriksakannya ke dokter. Karena bisa mungkin kondisi tersebut adalah gejala dari infeksi atau masalah pada organ kewanitaan anda. Jangan malu untuk berkonsultasi bersama dengan dokter apalagi jika kaitannya bersama dengan organ kewanitaan yang bisa sangat fatal akibatnya.

Cara Mengatasi Keputihan dengan Langkah Medis

Bila anda memeriksakan kondisi ini ke dokter maka biasanya ada beberapa tindakan medis yang akan diberikan. Namun sebelumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan meneliti lendir yang keluar dari bagian organ kewanitaan anda.

Tujuannya adalah untuk mencari tahu apa penyebab dari keputihan bermasalah tersebut. Dalam kebanyakan kasus biasanya keputihan abnormal akan dapat sembuh dalam kurun waktu satu sampai dengan dua minggu. Sementara itu, tindakan yang mungkin diberikan oleh dokter diantaranya adalah:

Pengobatan dengan Antibiotik

Salah satu pengobatan keputihan yang bermasalah adalah dengan pemberian antibiotik untuk memerangi bakteri dan kuman yang menginfeksi bagian cairan organ kewanitaan anda bila memang penyebabnya adalah bakteri. Umumnya, dokter akan meresepkan satu dosis antibiotik yang harus diminum dan dihabiskan.

Jenis antiobiotik sendiri biasanya akan tergantung dari bakteri yang memicu kondisi tersebut. Jadi tentu saja tiap pasien akan mendapatkan jenis antibiotik yang berbeda. Misalkan, jika keputihan yang terjadi disebabkan oleh bacterial vaginosis atau trikomoniasis maka dokter akan memberikan resep antiobiotik yang disebut dengan metronidazole.

Selain dalam bentuk obat oral, dokter pun biasanya akan memberikan antibiotik dalam bentuk krim, salep atau gel yang diaplikasikan secara langsung pada bagian organ vital. Pengobatan oles ini biasanya dilakukan apabila pasien sedang dalam kondisi kesulitan minum obat oral karena kondisi lainnya.

Pemberian Obat Antijamur

Apabila keputihan yang dialami adalah reaksi akibat infeksi ragi pada bagian organ vital yang terjadi secara berulang maka anda bisa menggunakan obat anti jamur tanpa menggunakan resep dokter. Namun bila kondisi tersebut rupanya tidak kunjung membaik maka segera konsultasikan masalah ini bersama dengan ahli medis agar demikian diketahui secara pasti apa penyebab keputihan abnormal yang anda alami saat ini.

Karena tidak bisa dipungkiri jika keputihan bermasalah memang bisa memberikan dampak yang tidak nyaman. Bukan hanya aroma bau yang dibawanya akan tetapi dampak dari rasa gatal pada organ kewanitaan menjadi salah satu tantangan yang mungkin membuat anda jengkel.

Bila anda berkonsultasi bersama dengan dokter tentang pemberian obat jamur maka biasanya dokter akan meresepkan obat tertentu dan sekaligus menanyakan bila anda dalam kondisi hamil atau tidak. Sebab beberapa jenis obat antijamur seperti halnya terconazole, fluconazol dan obat lainnya dapat berpengaruh bahaya terhadap kehamilan.

Cara Mengatasi Keputihan di Rumah

Selain penanganan secara medis sebenarnya keputihan dapat anda tangani dengan beberapa pengobatan sederhana yang bisa dilakukan di rumah. Penanganan ini adalah seputar perawatan organ kewanitaan dan gaya hidup yang sering anda lakukan setiap harinya. Sebab dipungkiri atau tidak hal tersebut memang sedikit banyak dipengaruhi karena kebiasaan.

Menjaga Kebersihan Bagian Kewanitaan

Cara pertama yang penting untuk diperhatikan dengan baik agar anda terhindar dari kemungkinan keputihan bermasalah atau bila anda sudah terlanjur mengalaminya adalah dengan senantiasa memastikan organ kewanitaan anda bersih. Bilas organ kewanitaan setelah berhubungan dengan pasangan, setelah buang air kecil ataupun setelah buang air besar.

Adapun cara yang perlu diperhatikan dalam melakukannya adalah dengan menggunakan air hangat dari depan ke belakang agar kuman yang ada pada bagian anus tidak terbawa ke bagian organ kewanitaan anda. Setelah itu, silahkan keringkan dengan menggunakan tisu atau handuk kering yang bersih dan bertekstur lembut.

Rajin Mengganti Celana Dalam

Normalnya anda disarankan untuk mengganti celana dalam dua kali dalam satu hari. Akan tetapi, bagi anda yang tengah menderita keputihan bermasalah mungkin anda perlu lebih sering menggantinya. Saat anda merasa keputihan sudah banyak maka segera ganti celana dalam anda dengan yang baru.

Atau bila perlu gunakan pantiliner untuk mencegah agar keputihan tidak mengendap pada bagian celana dalam . Sebab bila hal tersebut dibiarkan begitu saja maka dampaknya bisa menginfeksi bagian organ kewanitaan anda dan menyebabkan masalah yang lebih serius.

Loading...

Loading...