Zhang Da, Bocah Kecil Berhati Mulia Rela Merawat Ayahnya yang Sedang SakitHidup ini tak seindah yang dibayangkan, terkadang kita harus menerima pahitnya hidup di dunia ini. Namun meskipun begitu kita tetap harus berjuang menjalani hidup bagaimanapun keadaannya. Kerja keras, pantang menyerah, serta kesabaran merupakan kunci utama yang harus kita lakukan. Dan satu hal yang terpenting, meskipun kita hidup dalam kesengsaraan tetapi kita harus tetap menjalani hidup tanpa melakukan kejahatan. Percayalah jika kita berlapang dada menerima semuanya tuhan pun akan menghadiahkan sesuatu yang tidak akan terduga sebelumnya. Dan yakinlah bahwa pelangi akan muncul setelah hujan berlalu. Begitupun kebahagian, kebahagiaan akan datang setelah penderitaan kita hadapi. Dan inilah yang terjadi pada salah satu bocah berumur 10 tahun yang bernama Zhang Da. Di bawah ini merupakan kisah Zhang Da yang bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua.

Pengabdian Zhang Da Kepada Ayahnya

Zhang Da, Bocah Kecil Berhati Mulia Rela Merawat Ayahnya yang Sedang SakitZhang Da merupakan  anak yang berasal dari negeri China. Sejak kecil Zhang Da telah hidup dalam kesengsaraan. Zhang Da ditinggal pergi oleh ibunya entah kemana. Ibunya pergi dari kehidupan Zhang Da dan ayahnya karena ibunya sudah tidak kuat lagi hidup dalam kesengsaraan. Dan setelah ibunya pergi Zhang Da hanya hidup bersama ayahnya yang sakit-sakitan. Ayahnya tersebut tidak bisa berjalan, sehingga beliau tidak bisa bekerja.

Baca Juga:

Melihat kondisi seperti ini membuat bocah ingusan ini yang pada saat itu belum genap berumur 10 tahun harus mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Pada saat itu semua pekerjaan rumah harus ia tanggung sendiri, ditambah lagi ia harus merawat ayahnya yang sakit-sakitan. Selain itu Zhang da juga harus mencari makanan untuk dirinya dan juga ayahnya, ia juga harus memikirkan obat yang harus diberikan pada ayahnya. Dan tentunya obat untuk ayahnya tersebut tidak murah untuk ia. Nah, dalam kondisi inilah kisah luar biasa Zhang da dimulai.
Zhang Da masih terlalu kecil untuk memikul semua beban dan tanggung jawab yang besar seperti itu. Ia merupakan salah satu dari sekian banyak anak di dunia ini yang harus menerima kenyataan akan pahitnya hidup di dunia. Namun, yang membuat ia berbeda dari anak lainnya yaitu bahwa ia tidak menyerah akan keadaan.

Meskipun hidup ini pahit, tetapi hidup harus tetap dijalankan. Meskipun hidup dalam kesusahaan tetapi kita tidak boleh keluar dari norma-norma kebaikan, itulah  hal yang selalu menjadi acuan Zhang Da untuk menjalani hidupnya.

Suatu saat ia yakin bahwa hidup tidak akan selamanya seperti ini. Dengan keyakinan tersebut ia mulai membuka lembaran baru dengan terus bersekolah. Dari rumah ke sekolah Zhang Da harus melewati jarak yang tidak sedikit, butuh waktu berjam-jam untuk pergi ke sekolahnya dan Zhang Da melaluinya tanpa menggunakan kendaraan apapun, ia menempuh jarak sejauh itu dengan berjalan kaki.

Sebelum pergi ke sekolah Zhang Da harus merawat ayahnya terlebih dahulu, dari mulai memberikan ayahnya makan sampai mengurus keperluan lainnya. Bahkan karena sedikitnya persedian makanan di rumah Zhang Da rela tidak makan demi ayahnya tersebut. Ketika pergi ke sekolah Zhang Da harus melewati hutan-hutan kecil. Dan di hutan tersebutlah ia mencari makanan yang bisa ia makan seperti daun, biji-bijian dan buah-buahan untuk mengganjal perutnya. Terkadang ia juga memakan jamur dan rumput.

Setelah pulang sekolah jika semua anak seumurannya bermain bersama teman-temannya, berbeda halnya dengan Zhang Da. Sepulang dari sekolah di siang hari sampai sore hari, ia bekerja dengan bergabung bersama beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar. Ini merupakan pekerjaan yang tidak pantas untuk anak seumuran Zhang Da. Namun Zhang Da selalu terlihat bahagia meskipun kita tahu bahwa dihatinya terdapat kesedihan. Ketika bekerja upah yang dihasilkan Zhang Da tidaklah seberapa, dan ia membelikan upah hasil kerja kerasnya tersebut untuk membeli beras serta obat-obatan untuk ayahnya.

Hidup dengan keadaan seperti ini Zhang da  lalui selama 5 tahun. Namun meskipun begitu tubuh Zhang Da tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat ayahnya dengan baik. Ia menggendong ayahnya tersebut ke WC dan sekali-kali ia juga memandikan ayahnya tersebut. Segala urusan ayahnya kini telah menjadi tanggung jawabnya.

Pada suatu saat Zhang Da merasa uangnya tidak cukup untuk membeli obat ayahnya, namun ayahnya tetap harus diberi obat untuk kesembuhannya. Dengan keadaan seperti ini membuat Zhang Da harus berpikir dua kali untuk mencari cara yang terbaik untuk mengatasi keadaan ini. Ketika itu Zhang da menemukan cara yang ia rasa cukup baik, ia menyuntik sendiri ayahnya serta memberikan obat-obat herbal kepada ayahnya. Zhang Da mengetahui dan mempelajari obat-obatan dari buku bekas yang ia beli sebelumnya.

Permintaan Zhang Da Membuat Orang Menitikan AIr Mata

Berita dan keadaan anak teladan ini kemudian diketahui oleh beberapa orang. Dari beberapa orang yang mengetahuinya, kemudian sampai seluruh orang di China bahkan seluruh dunia mengetahui kisah hidup Zhang Da. Zhang Da kemudian mendapatkan sebuah anugerah penghargaan tinggi dari pemerintah, karena  ia telah melakukan perbuatan yang luar biasa. Dari 9 orang peraih penghargaan ia hanya satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.

Ketika beberapa pasang mata orang penting seperti pejabat, pengusaha serta beberapa artis terkenal yang hadir dalam acara tersebut tertuju pada Zhang Da, kemudian pembawa acara atau MC mengeluarkan beberapa pertanyaan untuk Zhang Da.

"Zhang Da, sebut saja semua permintaan kamu, sekolah dimana, dan apa yang kamu inginkan? Berapa banyak uang yang dibutuhkan sampai kamu menyelesaikan kuliah?"

Besar nanti kamu mau sekolah dimana? sebutkan saja. Semuanya yang kamu inginkan sebutkan disini, disini ada banyak pejabat, pengusaha dan orang-orang terkenal hadir. Saat ini juga ada ratusan orang hadir yang melihat kamu melalui layar televisi, mereka semua bisa membantumu.

Ketika ditanya seperti itu Zhang Da pun terdiam tidak menjawab apa-apa. Melihat keadaan Zhang Da seperi itu, kemudian MC berbicara lagi kepada Zhang Da, " Sebut saja, mereka pasti bisa membantumu".

Beberapa menit Zhang Da masih terdiam, setelah itu dengan suara yang bergetar Zhang Da pun menjawab.
"Aku tidak ingin apa-apa, aku hanya ingin ibuku kembali. Ibu kembalilah ke rumah,  kini aku bisa membantu ayah, aku bisa mencari makan sendiri, ibu kembalilah"

Mendengar permintaan Zhang Da seperti itu semua yang hadirpun serentak meneteskan air mata karena terharu. Tidak ada yang bisa menyangka apa yang keluar dari bibirnya tersebut.

Mengapa ia tidak meminta kemudahan untuk pengobatan ayahnya? mengapa ia tidak meminta rumah agar bisa hidup layak? Atau mengapa ia tidak meminta uang untuk kemudahan hidupnya? Mungkin apa yang dimintanya tersebut itulah hal utama untuk dirinya. Permintaan tersebut mungkin sudah ia pendam sejak ibunya pergi meninggalkan ia dan ayahnya.

Nah, sahabat kisah Zhang Da tersebut bukan hanya mengharukan tetapi juga membuat kita kagum. Meskipun masih anak kecil tetapi Zhang Da bisa menjadi panutan untuk kita semua. Sikap pantang menyerah, rasa tanggung jawab yang besar, kesabaran dalam menjalankan hidup serta ketangguhannya tersebut patut kita contoh.

Loading...

Loading...